Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabila Lifia

Flu singapore? Meningkat di Indonesia !!!

Edukasi | 2024-05-23 18:25:47
Sumber : Dokumen Pribadi

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melaporkan bahwa sejak Januari hingga Maret 2024 kasus Flu Singapore di Indonesia mencapai 5.461 kasus. Menurut catatan Dinas Kesehatan Banten ada sebanyak 738 kasus Flu Singapore di provinsi tersebut, sedangkan Dinkes Depok mencatat sebanyak 45 kasus suspek Flu Singapore selama januari hingga maret 2024 dan 10 pasien dari 45 kasus dirawat di satu rumah sakit. atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) terdeteksi di Indonesia

Flu Singapore merupakan penyakit tangan, kaki, dan mulut yang dikenal dengan istilah medis HFMD (Head, Foot, Mouth, Disease). Penyebab orang terkena Flu Singapore karena terpapar Virus Enterovirus, seperti Cosxackievirus A16, Enterovirus 71, Coxsackievirus A5, A6, A7, A9, A10, A16, B1, B2, B3, B5, dan Echovirus. Penyebaran Virus Flu Singapore ini dapat melalui kontak kulit, udara, pernafasan, makanan dan minuman bersama.

Ciri-Ciri Flu Singapore :

1. Terdapat ruam yang terletak di telapak tangan, mulut dan telapak kaki

2. Demam [38°C - 39°C (100,4°F - 102,2°F)] yang berlangsung selama 1-2 hari

3. Hilang nafsu makan

4. Nyeri pada area perut (gejala saluran pernapasan atas)

5. Nyeri pada tenggorokan

6. Dehindrasi (kekurangan cairan)

Ketika seseorang merasakan adanya gejala-gejala flu singapore di dalam tubuhnya sebaiknya segera untuk melakukan pengobatan. Pengobatan dilakukan agar dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan oleh penderita akibat terpapar flu singapore dan mengurangi dehidrasi yang dirasakan oleh penderita.

Flu singapore dapat dihindari dengan melakukan langkah pencegahan yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar. Langkah-langkah pencegahan tersebut dapat dimulai dengan selalu menjaga kebersihan tubuh, terutama kebersihan mulut. Dengan menjaga kebersihan mulut, kita dapat menghindari virus singapore yang masuk melalui cairan hidung dan cairan tenggorokan yang keluar ketika sedang berkomunikasi dengan pengidap flu singapore.

Cara kedua yaitu dapat mengedukasi keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar untuk selalu menjaga kebersihan, memberi contoh yang baik kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan, dan mengedukasi masyarakat luas terutama anak-anak dan remaja untuk memahami lebih dalam apa itu arti dari higenitas dan bagaimana melaksanakannya.

Cara ketiga, selalu membersihkan tempat dan benda-benda yang dapat menjadi resiko penyebaran virus melalui kontaminasi cairan tenggorokan atau cairan hidung dari penderita flu singapore. Contoh dari benda dan tempat-tempat yang dapat beresiko tinggi sebagai resiko kontaminasi virus seperti, alat makan (sendok, garpu, piring, dll), pintu, meja, buku, kursi, dll.

Cara keempat yaitu mengisolasi penderita flu singapore hingga dinyatakan sembuh. Cara tersebut merupakan salah satu cara efektif untuk memutus rantai penyebaran flu singapore yang ada di Indonesia. Dengan penderita flu singapore yang melakukan isolasi mandiri dapat meminimalisir kontak fisik dengan orang lain. Cara ini sudah pernah diterapkan pada saat terjadi wabah COVID-19, sehingga kasusnya mengalami penurunan dibandingkan sebelum melakukan isolasi mandiri.

Cara terakhir yang dapat dilakukan yaitu vaksinasi. Vaksinasi adalah salah satu solusi efektif yang dapat dilakukan karena dapat mengurangi resiko terpapar flu singapore, mengurangi dampak yang didapatkan ketika terpapar flu singapore dan dapat mengurangi penyebaran flu singapore dapat berkurang.

Cara-cara diatas dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari agar terhindar dari flu Singapore ataupun penyakit yang lain. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan alat makan, kebersihan diri dapat menjadi fokus utama untuk menghindari tubuh kita dari paparan virus dan penyakit di luar sana.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa di Indonesia flu singapore telah mengalami kenaikan hingga bulan maret 2024. Deteksi dini ciri-ciri flu singapore, cara penanganan, dan cara pencegahan flu singapore perlu diedukasikan kepada masyarakat. Dengan edukasi ciri-ciri gejala flu singapore, penanganan yang akan dilakukan keetika terpapar flu singapore, dan pencegahan flu singapore dapat membuat masyarakat lebih paham apa yang perlu diimplementasikan dan lebih waspada terhadap kegiatan yang dilakukan setiap harinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image