Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Mimpi Buruk dan Halusinasi sebagai Pertanda Adanya Gangguan Medis Serius

Gaya Hidup | Thursday, 23 May 2024, 18:16 WIB
Mimpi buruk mungkin jadi tanda adanya gangguan medis. Sumber gambar: sleepcycle.com.

MIMPI buruk dan halusinasi mungkin dapat menjadi tanda adanya gangguan medis serius. Keduanya mungkin muncul berbarengan atau juga mendahului gangguan kesehatan tertentu.

Berikut beberapa gangguan medis yang kerap dikait-kaitkan dengan mimpi buruk dan halusinasi.

1) Gangguan neurologis. Kondisi seperti penyakit Parkinson, demensia, tumor otak, atau epilepsi kadang-kadang dapat dibarengi dengan munculnya halusinasi dan mimpi buruk. Halusinasi bisa melibatkan melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak ada.

2) Gangguan psikiatri. Gangguan kesehatan mental serius seperti schizophrenia, gangguan bipolar, atau depresi berat bisa pula melibatkan halusinasi atau mimpi buruk sebagai gejala. Hal ini bisa menjadi tanda gangguan dalam persepsi atau proses berpikir.

3) Gangguan tidur. Beberapa gangguan tidur seperti narkolepsi, sleep paralysis, atau gangguan perilaku tidur dapat menyebabkan mimpi buruk atau halusinasi selama tidur atau saat bangun.

4) Efek samping obat. Beberapa obat dapat mempengaruhi sistem saraf pusat atau obat psikiatrik dan dapat menyebabkan mimpi buruk atau halusinasi sebagai efek samping.

5) Trauma dan stres. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD) bisa terkait dengan mimpi buruk yang mungkin terkait dengan pengalaman traumatis masa lalu. Stres atau kecemasan ekstrem juga dapat menyebabkan gangguan tidur dan halusinasi.

Meskipun mimpi buruk atau halusinasi mungkin saja dapat menjadi tanda adanya gangguan medis serius, hal tersebut perlu dipastikan dengan melakukan konsultasi dengan tenaga medis profesional.

Dengan demikikian, dapat segera diketahui diagnosis dan opsi terapi yang tepat dan sekaligus efektif.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image