Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jurnalis Lepas

Tas Branded Preloved Makin Populer, Ini Kiat Sukses Berbisnis Ala Trisha Chas

Gaya Hidup | Tuesday, 18 Jan 2022, 12:11 WIB

Memiliki tas bermerek kini menjadi kebanggaan dan gaya hidup tersendiri bagi sejumlah orang. Tak melulu menyoal gengsi semata, beberapa orang lebih memilih tas branded mewah karena memang produk fashion jenis ini memiliki kualitas yang lebih terjaga, sehingga membuatnya cenderung lebih awet jika dibandingkan dengan produk-produk lain pada umumnya.

Tas-tas bermerek ini juga sulit untuk disepelekan mengingat produk mewah ini memiliki harga jual yang masih tinggi ketika sang pemilik ingin menjualnya kembali, terlebih di kalangan para kolektor. Sehingga tak hanya mampu menunjang gaya, mengoleksi tas branded juga dapat digunakan sebagai salah satu bentuk investasi yang menggiurkan.

Khususnya jika kita berbicara tentang tiga brand yang merefleksikan kemewahan, yakni Chanel, Hermes dan Louis Vuitton yang juga dikenal dengan istilah ‘The Holy Trinity’ di kalangan para pecinta tas mewah.

Walaupun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli preloved branded items. Berikut adalah beberapa hal yang wajib Anda perhatikan sebelum membeli tas branded menurut Trisha Chas, seorang Branded Fashion Curator yang kini juga mengelola bisnis serupa di kawasan Jakarta Selatan.

1. Pastikan Keaslian Tas Branded Tak Sebatas Ucapan Mulut Belaka

Para penjual tas preloved bermerek pasti mengklaim keaslian dari produk-produknya. Untuk menyikapi hal ini Anda sebaiknya tidak percaya begitu saja jika klaim tersebut hanya sebatas omongan di mulut atau sebatas deskripsi produk secara tertulis saja.

“Pastikan produk tersebut memiliki kelengkapan dan receipt yang sah dari toko resminya di luar negri. Selain itu, pilih juga yang mampu menjamin keaslian produk dengan garansi uang kembali 100%,” ungkap pemilik Zeta Bags yang juga menjajakan produk tas branded preloved ini.

2. Periksa Detail Tas Branded Preloved

Hal yang menurutnya harus diperhatikan selain keaslian produk adalah detail tas branded yang akan Anda beli. Menurutnya walaupun tas yang dijual adalah produk asli, namun pembeli tetap harus memastikan setiap sudut produk second hand tersebut secara terperinci.

“Selanjutnya kita harus memeriksa kondisi barang tersebut, apakah terdapat kerusakan permanen atau minor, dan apakah (barang) memiliki kelengkapan yang sesuai? Ini karena semua hal-hal tersebut dapat memengaruhi harga jualnya,”

Kerusakan permanen dan minor tersebut dapat berupa keausan di sudut dan pegangan tas, goresan ringan pada bagian hardware-nya, kerusakan pada jahitan, dan lain sebagainya. Secara garis besar, Anda wajib memilih penjual yang sepenuhnya terbuka dan jujur akan kondisi tas yang mereka jual.

Jika Anda membelinya secara online, pastikan penjual selalu responsif terhadap segala pertanyaan Anda, serta mampu menyediakan visual asli dari tas yang jelas serta terperinci.

3. Pilih Toko atau Penjual yang Terpercaya

Yang terpenting dari membeli tas branded second hand adalah memilih toko yang terpercaya. Mengingat bisnis ini rawan penipuan, maka kredibilitas toko adalah hal penting yang wajib Anda pertimbangkan. Menurut entrepreneur muda yang kerap membagikan kesehariannya lewat akun Instagram @trishachas ini, tak hanya menjual produknya secara online, toko yang terpercaya umumnya juga memiliki toko offline.

“Belilah (tas branded second hand) di tempat terpercaya. Carilah toko yang memiliki store fisik, sehingga kalau Anda mau mengajukan komplain, Anda bisa mendatanginya secara langsung.”

Baginya, toko offline memiliki kelebihan tersendiri,

“Untuk membeli (produk) preloved branded ditempat yang ada toko offline membuat rasa tenang dan nyaman karena sebagian orang masih suka berbelanja dengan melihat langsung fisik barang yang dibelinya,” tambahnya.

Nah, itu tadi tips dari Trisha Chas. Sudah menentukan merek tas yang ingin Anda beli?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image