Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amalia Nur Rochman

Seekor Kucing Menyelamatkan Nyawa Manusia

Edukasi | Tuesday, 21 May 2024, 10:55 WIB
Sumber : Dokumen Pribadi

Hey! Udah tau belum? Bahwa kucing dan manusia memiliki ikatan batin apabila mereka saling memahami dan dekat. Yuk simak tulisan berikut ini.

Memelihara hewan merupakan aktivitas yang banyak digemari oleh manusia yang dilakukan sejak lama, seperti Nabi Muhammad yang memelihara kucing. Tak banyak juga masyarakat bergabung pada komunitas penyuka atau gemar hewan. Selain, memelihara tetapi kita juga perlu memiliki komitmen agar ikhlas merawat hewan dengan terjamin kehidupannya. Bagaimanapun kita yang mengundang mereka untuk hadir di hidup kita sehingga kita harus bertanggung jawab akan hal itu. Manusia memiliki banyak alasan mengapa memelihara hewan di hidup mereka, salah satunya ialah kesepian. Kesepian merupakan fenomena yang sering terjadi pada kita sehingga memiliki dampak buruk terhadap kesejahteraan hidup. Manusia adalah makhluk sosial dan perlu bantuan orang lain, tak heran manusia juga sering merasakan kesepian tanpa mengenal ekonomi dan batasan umur.

Kucing adalah hewan yang populer dipelihara dan diminati oleh manusia dan juga banyak kita temui di sekitar kita, mereka berkaki empat dan dapat bertingkah lucu sehingga tak heran banyak manusia menyukai hewan ini. Tak sedikit juga, kucing dipelihara untuk menemani manusia yang kesepian di tempat tinggalnya karena tingkahnya yang lucu dan aktif, dengan menjadikan kucing sebagai teman di rumah. Manusia yang memiliki kucing juga perlu menyiapkan biaya yang cukup besar untuk makanannya, ketika sedang sakit, vaksin dan sebagainya, bagaimanapun kucing juga makhluk yang berhak mendapatkan hidup yang layak sehingga kita perlu siap akan hal itu untuk menunjang hidup yang baik bagi kucing.

Manusia pun berhak mendapatkan hidup yang layak, oleh karena itu kesehatan mental pada manusia perlu dijaga agar dapat melakukan hari dengan maksimal dan senang. Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO dengan manusia memiliki kemampuan adaptasi seseorang dengan dirinya dan alam sekitar sehingga ia memiliki dan merasakan rasa senang, bahagia, hidup dengan sebaik baiknya. Menjaga kesehatan mental banyak caranya, seperti menghindari lingkungan yang tidak sehat, tidak memikirkan hal hal yang buruk, banyak berteman dengan orang orang yang baik dan masih banyak cara lain. Kita harus punya kekuatan untuk melawan hal hal yang negatif datang ke kita sehingga kita bisa menjalani hari hari di dunia ini dengan maksimal. Manusia yang memiliki mental tidak stabil bukan karena jauh dari Tuhan, sehingga tak perlu malu untuk datang kepada yang lebih ahli dan serahkan kepada Tuhan. Namun, ada salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental yaitu dengan memelihara kucing. Tak banyak juga manusia memilih cara ini untuk menjaga kestabilan mental mereka. Ketika mereka dekat dan membagi kasih sayang mereka sehingga saling sayang, itu terjadi kelekatan antar satu sama lain sehingga terbentuk kesejahteraan psikologis pada satu sama lain. Bahwa ada penelitian mengatakan memiliki ikatan emosional antar pemilik dengan hewan peliharaannya yang ditandai dengan adanya kecenderungan untuk menjaga keamanan.

Selanjutnya, bagaimana sih kucing yang merupakan hewan dan manusia sebagai makhluk sosial yang bisa menciptakan kelekatan antar 2 makhluk hidup yang berbeda?.

Nah, apabila melihat melihat hubungan antara manusia - hewan yang terjalin dalam kurun waktu yang semakin lama akan menimbulkan kelekatan di dalamnya atau kita sebut sebagai pet attachment. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan gambaran pet attachment pada pemilik hewan peliharaan meliputi adanya kontak fisik, kriteria pilihan, reaksi ketika berpisah dan kehilangan, efek terhadap kesehatan fisik dan psikologis sehingga kelekatan ini terbentuk dan menimbulkan kebahagiaan pada pemilik hewan. Penelitian ini pernah dilakukan oleh Rizqi Khoirunnisa Nurlayli dan Diana Savitri Hidayati diperoleh hasil bahwa aktivitas memelihara kucing atau binatang lainnya dapat sebuah dukungan sosial yang dapat meningkatkan kesehatannya salah satunya mental dan mendapatkan meningkatkan kualitas sosial. Semua makhluk hidup juga ingin merasakan kasih sayang maka dari itu akan membentuk sebuah ikatan emosional yang berlangsung antar individu dengan kucing. Macam macam pet attachment seperti senang, resah, sedih ketika kucingnya hilang, ketika sakit, ketika tidak nafsu makan, ketika kucing senang bermain dengan kita dan sebagainya.

Lalu manfaat apalagi sih yang kita dapat memelihara kucing selain kesehatan mental? Selain menghilangkan stres dan menjaga kestabilan mental, ternyata menurut penelitian memelihara kucing juga ada manfaat bagi kesehatan anak anak. Memelihara kucing mengajarkan anak untuk bertanggung jawab apa yang ia miliki, emosional anak, menjaga barang yang ia miliki agar tidak menyakiti kucingnya. Melatih merawat kucing, mengasihi sesama makhluk hidup itu adalah pembelajaran yang jarang diberikan saat sekolah. Maka dari itu dalam proses memelihara atau berbuat baik kepada kucing dan hewan lainnya ini banyak manfaat bagi anak anak dan mengurangi kucing yang terlihat kurus, kelaparan, kucing yang mendapat perlakuan kasar dari manusia dan penelantaran kucing yang marak, karena apabila kucing itu sakit tak sedikit para pemilik memilih untuk membiarkan kucing itu terlantar.

Referensi:

Widiyawati, C., & Imron, M. (2018). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Kucing Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier. Techno. Com, 17(2), 134-144.

Tyrestafani, R., & Soetjiningsih, C. H. (2022). Hubungan Pet Attachment dengan Psychological Well Being pada Pemilik Kucing dan Anjing di Semarang. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(4), 1259-1266.

Tribudiman, A., Rahmadi, R., & Fadhila, M. (2020). Peran pet attachment terhadap kebahagiaan pemilik hewan peliharaan di kota Banjarmasin. Jurnal Al-Husna, 1(1), 60-77.

Hafizhah, D. N., & Hamdan, S. R. (2021). Hubungan Pet Attachment dengan Psychological Well-Being pada Pemelihara Kucing Kota Bandung. Prosiding Psikologi http://dx. doi. org, 7(1), 73-76.

Anjani, R. I., & Patria, A. S. (2019). Perancangan Buku Ilustrasi Edukasi Panduan Memelihara Kucing untuk Anak Usia 10-12 Tahun. Jurnal Seni Rupa, 1(12), 91-98.

Widiatmoko, S. F. H. (2023). PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR “SI HIMA, AKTIF SEKALI!” SEBAGAI MEDIA EDUKASI TENTANG MANFAAT DAN PANDUAN MEMELIHARA KUCING UNTUK ANAK USIA 7-11 TAHUN.

Nurlayli, R. K., & Hidayati, D. S. (2014). Kesepian pemilik hewan peliharaan yang tinggal terpisah dari keluarga. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(1), 21-35.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image