Menerobos Batas Alam Bawah Sadar: Eksplorasi Lucid Dreams
Eduaksi | 2024-05-17 22:10:25Ketika bermimpi seorang individu akan merasakan beberapa kejadian yang terkadang tidak bisa di nalar dengan normal berdasarkan fakta dan kenyataan hidup yang dijalani oleh setiap individu yang bermimpi. Terkadang ketika bermimpi seorang individu dapat merasa begitu nyaman dan bahagia, namun di waktu yang lain seorang individu bisa merasa sangat tidak nyaman dengan mimpinya. Istilah dari kejadian di atas sering kita jumpai dengan istilah mimpi indah dan mimpi buruk.
Akan tetapi dalam dunia mimpi ada suatu fenomena yang begitu unik yang terjadi di beberapa individu. Fenomena unik ini membuat individu dapat mengendalikan mimpinya dan dapat melakukan sesuatu sesuai kehendaknya di dalam mimpi tersebut. Dan lebih uniknya lagi seorang individu itu sadar akan dirinya yang sedang berada dalam dunia mimpi dan mengetahui bahwa wujud asli dari dirinya sedang tertidur di dunia nyata. Fenomena unik tersebut terkenal di kalangan para ilmuwan dan akademisi dengan istilah lucid dreams.
Istilah lucid dreams pertama kali diciptakan oleh Frederick Van Eeden, seorang psikiater asal Belanda. Dalam perkembangannya, beberapa ilmuwan melakukan beberapa research (penelitian) yang bertujuan untuk membongkar fenomena unik ini. Sehingga didapati temuan yang menyatakan bahwa Lucid Dream terjadi dalam dua keadaan.. Ketika dia bermimpi seperti biasa lalu dia menyadari dan segera menyimpulkan bahwa dia sedang bermimpi (dream-initiated lucid dream), dan ketika seorang baru melakukan transisi dari keadaan terjaga ke dunia mimpi (wake-initiated lucid dream).
Dalam beberapa penelitian, beberapa ilmuwan menemukan bahwa selama lucid dreams otak menjadi lebih aktif jika dibandingkan ketika dia bermimpi secara tidak sadar. Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Neurosience of Consciousness menemukan bahwa ketika mengalami mimpi sadar, area otak yang memiliki hubungan dengan fungsi kognitif mengalami aktivitas yang meningkat.
Salah satunya adalah frontal cortex yang memiliki peran mengurus memori, perhatian, emosi dan pemecahan masalah. Lucid dreams juga terjadi ketika adanya kesadaran hibrid, misalnya aktivitas mimpi halusinasi yang dikombinasikan dengan aspek kesadaran primer dan sekunder seperti pemikiran refleksi diri, pemikiran abstrak, metakognisi dan kontrol agentif (Voss dkk.2009).
Berdasarkan sumber-sumber di atas kita dapat menarik beberapa cara atau jalan agar dapat menembus fenomena unik lucid dream tersebut, diantaranya :
1. Pelatihan Metakognitif
Dengan melatih metakognitif akan menjadi salah satu bagi kita untuk menembus lucid dreams, dikarenakan dapat melatih kesadaran kita tentang proses berpikir dan kesadaran saat kita tertidur. Adapun cara untuk melatihnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
· Jurnal Mimpi
Jurnal mimpi dapat dilakukan dengan cara mencatat mimpi yang dialami ketika terbangun dan mencari indikasi tanda-tanda bahwa yang ia catat merupakan mimpi. Metode ini dapat menjadi langkah awal yang memengaruhi kesadaran seseorang ketika bermimpi.
· Meditasi
Meditasi dapat membantu individu untuk meningkatkan kesadaran diri, dikarenakan pada proses meditasi akan melibatkan fokus yang kuat pada kesadaran tubuh dan pernapasan yang dapat berdampak pada menguatnya kesadaran dan proses berpikir, bahkan ketika seseorang itu tertidur.
2. Mengembangkan Sugesti Otomatis
Dengan mengembangkan sugesti otomatis akan dapat mengaktifkan kemampuan seseorang secara otomatis memunculkan pikiran atau respons diri dalam situasi tertentu bahkan dalam mimpi.. Adapun cara untuk melatihnya dapat dilakukan dengan beberapa cara.
· Teknik MILD
Mnemonic Induction of Lucid Dreams (MILD) merupakan salah satu teknik paling sederhana mencapai lucid dreams yang dikembangkan oleh Dr Stephen LaBerge. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengucapkan kalimat seperti “Saya akan bermimpi dan saya akan mengendalikannya” atau “Saya akan menyadari bahwa diri saya sedang bermimpi” yang diucapkan secara konsisten sebelum tidur. Kalimat tersebut dapat divariasikan sendiri sesuai dengan yang anda inginkan..
· Reality Check
Jika ingin mengaktifkan sugesti otomatis maka sangat dianjurkan bagi seorang individu untuk melakukan reality check. Reality Check dapat dilakukan dengan mengamati sekitarnya dan berpikir dari pengamatan tersebut apakah ia sedang bermimpi atau terjaga. Metode ini bisa jadi sangat efektif karena melatih otak untuk terus berpikir dan merespon sekitar, dikarenakan dunia mimpi dan dunia nyata adalah dua dunia yang sangat berbeda.
3. Stimulasi Sensorik Eksternal
Dengan menggunakan stimulasi sensorik eksternal ketika tertidur dapat meningkatkan kesadaran sensorik, fokus dan relaksasi, yang dimana hal tersebut dapat mengaktifkan kerja otak sehingga memiliki perluang lebih besar menembus lucid dreams. Adapun stimulus yang dapat digunakan ialah sebagai berikut :
· Mendengarkan Binaural Beats
Dengan mendengarkan binaural beats sebelum tidur akan memberikan peluang lebih besar mencapai binaural beats, dikarenakan musik ini memiliki frekuensi yang berbeda di setiap telinga yang mendengar. Fungsinya agar otak dari individu mencapai gelombang tertentu yang dapat membawa pada tidur yang lebih dalam dan mimpi yang lebih realistis.
· Aromaterapi
Menghirup aromaterapi seperti mugwort atau menggunakan sebagai minyak sebelum tidur dianggap dapat membantu memperkuat mimpi dan meningkatkan kemungkinan lucid dreams walaupu bukti ilmiah yang mendukung masih terbatas.
Kesimpulan
Lucid Dreams merupakan suatu fenomena unik yang belum tentu dapat dirasakan oleh setiap individu. Terdapat beberapa penelitian yang menjelaskan dan berusaha membongkar tentang fenomena unik ini. Salah satunya ialah sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurosience of Consciusness yang menemukan adanya peran aktif otak dalam individu yang mengalami lucid dreams. Adapun dalam mencapai peran keaktifan otak untuk menembus lucid dreams para ilmuwan membagi beberapa cara atau metode yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk meregulasi dan meningkatkan peran otaknya seperti yang sudah dipaparkan di atas.
Walaupun beberapa metode yang disampaikan di atas belum dapat dikatakan metode yang paling efektif dan membuat seorang individu dapat merasakan secara langsung lucid dreams. Akan tetapi, metode dan cara tersebut memiliki landasan ilmiah dari hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan dan memiliki pengaruh yang kuat untuk berperan kepada individu dalam menembus lucid dreams.
Daftar Pustaka
Mutz, J., & Javadi, A.-H. (2017). Exploring the neural correlates of dream phenomenology and altered states of consciousness during sleep. Neuroscience of Consciousness, 2017(1). https://doi.org/10.1093/nc/nix009
https://www.facebook.com/profile.php?id=61555277261863. (2024, March 15). 5 Herbs That Can Enhance Lucid Dreaming - Dreamterpretation. DreamTerpretation. https://dreamterpretation.com/5-herbs-that-can-enhance-lucid-dreaming/
Redaksi Halodoc. (2021, October 7). saat mengalami mimpi sadar, ada area otak yang berkaitan dengan fungsi kognitif yang lebih tinggi meningkat ak. Halodoc; halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/hal-yang-terjadi-pada-otak-saat-alami-lucid-dreams
Mnemonic Induction of Lucid Dreaming (MILD). (2016). The Lucid Guide. https://www.thelucidguide.com/techniques/mnemonic-induction-of-lucid-dreaming-(mild)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.