Bullying dan Rapuhnya Mental Generasi
Info Terkini | 2024-05-06 09:26:10Aksi dua orang pelaku perundungan merundung seorang remaja di Kota Bandung viral di media sosial. Bahkan, pelaku menyiarkan aksinya secara live di Tiktok. Informasi yang dihimpun, peristiwa itu berlangsung di daerah wilayah Mekarwangi, Kota Bandung (Republika.co).
Akhir-akhir ini kasus bullying semakin marak terjadi. Generasi hari ini bertindak semakin bebas dan jauh dari kata bermoral. Mereka bahkan dengan bangga memperlihatkan aksi buruk mereka kepada oranglain seperti yang terjadi pada kasus diatas dimana bullying disiarkan live di media sosial. Miris memang, ketika aksi tidak manusiawi itu sengaja dipertontonkan. Jadi, beginikah realita kondisi generasi sekarang ini?
Lahirnya generasi bar-bar seperti sekarang ini tentu tak lepas dari sistem buruk yang diterapkan saat ini. Liberalisme yang memberikan sudut pandang serba bebas dan boleh, lalu sekulerisme yang memisahkam agama dari kehidupan inilah yang akhirnya membentuk manusia-manusia beragama yang jauh dari aturan agama. Bertindak sesuka hati tanpa aturan, bahkan mereka juga tidak peduli setiap tindakan mereka itu merugikan dan menyakiti orang lain. Inilah realita yang terjadi sekarang, tidak mampu untuk kita bantah. Fakta-fakta yang setiap hari disajikan di depan mata ataupun di berita-berita tak mampu kita elak.
Tentu generasi seperti itu juga terbentuk dari keluarga yang abai dan sistem pendidikan yang sekuler, tindakan mereka pun tidak mendapat kontrol dari masyarakat, dan kalaupun mendapat sanksi juga tak mampu membuat mereka jera. Apalagi media sosial yang bisa diakses tanpa batas, membawa dampak bagi siapapun yang tak punya benteng atas dirinya. Faktor-faktor yang sistematik ini juga butuh penyelesaian dari akarnya. Generasi harus segera diselamatkan. Tidak mungkin kita menaruh harapan besar negeri ini di pundak para generasi yang rapuh dan tidak bermoral.
Dalam sistem Islam Generasi harus dibekali dengan keimanan yang kuat serta diajari ilmu-ilmu agama sehingga mereka punya standar baik dan benar dalam berperilaku. Selain itu Islam juga sangat memberi perhatian terhadap keluarga, orangtua harus berperan sungguh-sungguh dan bertangungjawab dalam mendidik, mengajari, dan mengawasi generasi. Pun dengan masyarakat, Islam mengharuskan masyarakat sebagai kontrol sosial, mereka harus aktif dalam melakukan aktivitas amar ma'ruf nahi Munkar. Negara dalam sistem Islam juga punya seperangkat mekanisme dalam membentuk individu dan masyarakat yang islami, negara juga punya seperangkat aturan yang mengikat mereka serta sanksi yang membuat jera untuk meminimalisasi segala bentuk kemaksiatan dan kedzaliman. Sistem pendidikan pun juga diatur sedemikian rupa agar bisa membentuk generasi yang yang tidak hanya punya masa depan sukses di dunia tapi juga di akhirat.
Jika kita mau membaca sejarah, tentu bukan omong kosong. Bagaimana sejarah menggambarkan peradaban Islam di masa lalu dengan sistem Islam nya telah mampu mencetak generasi unggul dalam hal dunia dan akhirat, bukan generasi yang serba bebas dan akhirnya terbelakang secara moral seperti sekarang ini.
Wallauhu'alam bisshowwab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.