Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Ini 4 Alasan Mengapa Sebagian Orang Kecanduan Daging

Gaya Hidup | Sunday, 05 May 2024, 17:46 WIB
Daging dapt membuat sebagian orang kecanduan. Foto: yummiestfood.com.

BAGI sebagian orang, makan tanpa daging mungkin ibarat makan tanpa garam. Hambar. Bagi mereka, setiap hidangan makanan, entah untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam, daging harus tersedia. Jika tidak, mereka kehilangan selera makan.

Mungkinkah daging dapat membuat kita kecanduan?

Meskipun tidak secara resmi diakui sebagai kecanduan dalam arti medis atau psikologis seperti halnya kecanduan zat-zat tertentu, daging dapat memicu keinginan atau kecanduan pada sebagian orang. Beberapa orang mungkin merasa memiliki keinginan yang kuat atau ketergantungan pada daging, yang dapat menyebabkan konsumsi berlebihan.

Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan mengapa sebagian orang mungkin merasa kecanduan daging.

Pertama, rasa dan konsistensi. Daging kerap memiliki rasa yang kuat dan tekstur yang memanjakan lidah sebagian orang. Ini bisa memicu respon kenikmatan di otak, yang membuat mereka cenderung ingin mengonsumsi lebih sering dan lebih banyak daging.

Kedua, nutrisi. Daging mengandung protein, lemak, dan zat-zat lain yang penting bagi tubuh. Kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan keinginan yang lebih besar untuk mengkonsumsi daging.

Ketiga, kebiasaan dan budaya. Di banyak budaya, daging sering dianggap sebagai bagian penting dari makanan sehari-hari. Kebiasaan ini dapat menyebabkan seseorang merasa sulit untuk mengurangi atau menghilangkan daging dari diet mereka.

Keempat, aspek psikologis. Sebagian orang mungkin menghubungkan makan daging dengan kenangan atau emosi tertentu, seperti perayaan atau kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman. Ini dapat membuat konsumsi daging menjadi lebih bermakna secara emosional.

Namun demikian, seperti disebutkan di muka, penting untuk diingat bahwa kecanduan pada daging belum secara resmi diakui sebagai gangguan medis atau psikologis.

Yang penting untuk kita ingat yaitu untuk menjaga pola makan yang seimbang dan beragam, termasuk memperhatikan konsumsi daging, serta berkonsultasi dengan ahli gizi maupun dokter jika merasa ada gangguan kesehatan terkait dengan makanan tertentu.

Mengurangi konsumsi daging sendiri dapat memberikan beberapa manfaat, baik bagi diri kita maupun lingkungan. Diet yang rendah daging dan tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan selama ini dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit kronis seperti penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan diabetes tipe 2.

Terkait aspek lingkungan, produksi daging membutuhkan banyak sumber daya dan berkontribusi secara signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, deforestasi, polusi air, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Dengan mengurangi konsumsi daging, kita dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi deforestasi, mengurangi polusi air, mencegah hilanggnya keanekaragaman hayati, dan sekaligus berkontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image