Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Ilmuwan Korea Berhasil Tumbuhkan Daging dalam Beras

Teknologi | 2024-02-20 13:28:27
Beras-daging yang dikembangkan ilmuwan Korea. Foto: Yonsei University via UPI.

DAGING dan nasi adalah hidangan yang sudah ada sejak berabad-abad lalu, yang digemari di seluruh dunia dalam berbagai variasi. Kini, para ilmuwan Korea menggabungkan keduanya, dengan menumbuhkan sel otot dan lemak hewan di dalam butiran beras.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal sains Matter, beberapa waktu lalu, beras protein hasil kultur sel dapat ini menjadi makanan super. Para ilmuwan menggunakan gelatin ikan, bahan yang aman dan dapat dimakan yang membantu sel-sel menempel pada beras, kemudian menyemai sel induk otot dan lemak sapi ke dalam beras.

Setelah 9 hingga 11 hari, beras daging sapi hasil kultur sel tersebut dipanen. Menurut penulis studi tersebut, Sohyeon Park, beras tersebut memberikan struktur alami dan profil nutrisi bagi sel-sel daging untuk tumbuh.

Pada hari Kamis, Park mengatakan kepada CNN bahwa timnya telah mencoba bereksperimen dengan kombinasi lain termasuk kedelai, namun tidak berhasil karena konsumen tidak dapat merasakan tekstur seperti daging.

Dalam pernyataannya, tim peneliti mengatakan bahwa beras hibrida ini memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan beras tradisional, dengan 8% lebih banyak protein dan 7% lebih banyak lemak. Dibandingkan dengan beras tradisional, beras hibrida lebih keras dan lebih rapuh.

Makanan baru ini juga tidak terlalu bergantung pada air dan sumber daya alam yang biasanya digunakan untuk memberi makan dan memelihara ternak. Menurut penelitian tersebut, untuk setiap 100 gram protein yang dihasilkan, beras hibrida diperkirakan melepaskan kurang dari 6,27 kg CO2, dibandingkan dengan daging sapi yang mencapai 49,89 kg.

Jika dikomersialkan, harga beras hibrida dapat mencapai sekitar $2,23 per kilogram. Adapun harga daging sapi saat ini mencapai sekitar $15 per kilogram.

"Saya tidak menyangka sel-sel tersebut dapat tumbuh dengan baik di dalam beras," kata Park. "Sekarang saya melihat banyak sekali kemungkinan untuk makanan hibrida berbasis biji-bijian. Suatu hari nanti, padi ini dapat digunakan sebagai bantuan pangan untuk kelaparan, ransum militer, atau bahkan makanan di luar angkasa," sambungnya.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image