Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arum Pusporini

Wabah Antraks di Gunungkidul Terulang Kembali

Info Terkini | Monday, 10 Jul 2023, 09:55 WIB

TANGSEL – Heboh soal wabah antraks di Gunungkidul mengakibatkan puluhan korban positif antraks dan 3 orang lainnya meninggal. Diketahui karena warga sempat menggali hewan ternak yang sudah mati dan mengonsumsi dagingnya.

Ilustrasi by Muhammad Faishal / PT Rumbaka

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia mengimbau untuk selalu waspada adanya risiko penularan, terutama di daerah endemis antraks.

Bakteri antraks menular melalui kontak maupun konsumsi hewan atau daging sapi yang sakit. Bakteri antraks mampu bertahan lama di permukaan seperti tanah. Bahkan bangkai ternak yang terkena antraks tidak dianjurkan dibedah karena hewan yang telah busuk atau dikubur setelah bertahun-tahun masih mampu memberikan hasil positif.

Penularan antraks hanya terjadi dari hewan ke manusia, tidak ada penularan antraks dari manusia ke manusia lain. Risiko terpapar antraks bisa terjadi karena banyak hal. Salah satunya menghirup spora dari bakteri penyebabnya, Bacillus anthracis di dalam tanah. Spora yang melayang terhirup manusia atau hewan dan menjadi aktif dalam tubuh.

Tren antraks sejak lima tahun terakhir di Yogyakarta memang selalu ada, meski baru saat ini terjadi kematian, mayoritas tipe antraks berisiko menularkan. Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengatakan sampai saat ini Pemkab Gunungkidul belum ada rencana menetapkan status KLB antraks, sembari memantau perkembangannya.

Untuk mengatasi terjadinya hal yang serupa. orangtua di rumah bisa menjaga stamina tubuh serta nutrisi yang masuk dalam tubuh terutama untuk keluarga. Konsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang dan bersih, lalu bisa tambahkan multivitamin Gizidat untuk menjaga daya tahan tubuh.

Tak hanya anak-anak, madu gizidat yang punya kebaikan-kebaikan dari bahan alami juga bisa dikonsumsi oleh orang dewasa. Karena kandungan madu hutan alaminya bisa membantu menjaga sistem imun tubuh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image