Rupiah Melemah atau Dollar Menguat?
Bisnis | 2024-05-01 01:14:08Pada Selasa (30/4) terpantau bahwa nilai tukar rupiah berada di level Rp16.265 per dolar AS. Mata uang Indonesia melemah 10 poin atau 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya. Hal ini tentu menjadi trigger warning untuk perputaran perekonomian Indonesia.
Teringat akan ucapan yang cukup menarik dari Menteri Keuangan pada Oktober lalu, Ibu Sri Mulyani mengatakan bahwa bukan Rupiah yang melemah namun Dollar yang menguat. Sebenarnya ini ungkapan yang membuat kita berpikir, mengapa mata uang Rupiah tak pernah lebih kuat dari mata uang Dollar?
Ya, bagi siapa saja yang mau berpikir maka akan menyadari bahwa memang saat ini dunia berada dibawah pengaruh imperialisme Amerika Serikat.
Dominasi sistem kapitalisme global yang mereka terapkan di seluruh dunia menjadikan AS kuat, baik dari segi militer, teknologi dan ekonomi.
Tentu hal ini menjadikan negara yang berada dalam kukungan sistem kapitalisme AS, seperti Indonesia tidak bisa menyaingi mereka.
Rugi memang bila tunduk pada neo-imperialisme apa AS, hanya bermodalkan perjanjian, kita tunduk dan lemah dibawah AS. Padahal dalam Islam, sistem mata uang yang digunakan berbasis emas dan perak. Mata uang emas punya nilai intrinsik yang cenderung konsisten dan sulit dimanipulasi. Dengan demikian mata uang emas terbukti stabil dan minim inflasi.
Contohnya, pada masa Rasulullah 1 ekor kambing harganya 1-2 Dinar (sekitar 2,2 juta sampai 4 jutaan). Sekarang harga kambing juga sekitaran 2 jutaan hingga 4 jutaan.
Sejarah membuktikan bahwa ketika Islam diterapkan sebagai sebuah sistem kehidupan baik itu kehidupan individu, bermasyarakat, terlebih bernegara maka keadilan dan kesejahteraan senantiasa meliputi seluruh manusia dan alam semesta.
Memang perlu kesadaran dan perubahan yang revolusioner untuk berani melepaskan diri dari kukungan sistem kapitalisme Barat dan beralih pada sistem Islam.
Allahua’lam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.