Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dahlia-Ku

Game Online Memang Mengasyikkan, Bagaimana Menyikapinya?

Agama | 2024-04-27 10:13:09
Picture : freepik

Ada sebagian orang yang mengisi waktu luangnya dengan bermain game online. Tak dipungkiri bermain game online bisa sangat mengasyikkan, hingga lupa waktu, lupa makan dan bahkan bisa mengarah pada kecanduan. Maka tak heran jika WHO telah menetapkan bahwa kecanduan game atau game disorder sebagai gangguan mental. Para ahli di WHO menambahkan kecanduan game ke dalam International Statistical Classification of Diseases (ICD) ke-11.

Kecanduan game ini bisa dikatakan sebagai penyakit bila memenuhi tiga hal diantaranya yang pertama, bila gamer tak bisa mengendalikan kebiasaan bermain game. Kedua, gamer mulai memprioritaskan game di atas kegiatan lainnya, dan yang ketiga terus bermain game meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.

Yang terbaru, Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menyampaikan "Sudah seharusnya pemerintah dalam hal ini Kominfo segera bertindak, keluarkan regulasi untuk membatasi anak-anak menggunakan game online, terutama game online yang mengandung kekerasan dan seksualitas," dikutip dari Republika.co.id (8/4/2024).

Tak dipungkiri bahwa dunia digitalisasi dan tsunami kebebasan membawa dampak baik positif maupun negatif terkhusus untuk generasi bangsa dimana mereka tumbuh di era digital. Sehingga butuh sikap serius terutama dari pemangku kebijakan agar ada regulasi untuk melindungi generasi dari dampak negatif game online baik itu kecanduan, gangguan kesehatan mental, bahkan ada dugaan kuat beberapa kasus kriminalitas yang diindikasikan karena pengaruh game online.

Lantas bagaimanakah kita menyikapi maraknya game online dan bahkan ada yang mengandung unsur kekerasan dan seksualitas?. Perlu kita ingat kembali firman Allah Ta'ala di dalam surah Al Hadid ayat 20 yang artinya "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,... kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu".

Bermain game online sebenarnya tidak menjadi soal, asal bisa menyikapinya dengan bijak. Problemnya adalah saat ini arus digitalisasi sungguh luarbiasa, sehingga perlu ada regulasi untuk menyaring game. Jika ada game dengan unsur kekerasan dan seksualitas, maka perlu ketegasan dari pemerintah untuk menghentikan penyebarannya. Disisi lain, di tengah perkembangan internet dan sosial media, maka Islam punya peran penting. Islam akan memanfaatkan teknologi untuk kebaikan umat, serta memberikan akses agar umat bisa mudah memahami Islam sehingga bisa terbentuk generasi yang cerdas dan berakhlaq mulia.

Dengan demikian, kemajuan teknologi yang dibalut dengan panduan Islam, akan melahirkan manusia yang paham prioritas aktivitas. Sedangkan untuk urusan permainan, boleh-boleh saja dilakukan tentu dengan sikap bijak serta ketentuan sesuai panduan syariah. Maka di dalam nuansa kehidupan Islam, akan terbentuk manusia-manusia yang semangat berlomba mengisi hari-harinya untuk berkarya demi kebaikan umat. Semoga kelak akan ada generasi cemerlang seperti ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image