Mengikisnya Budaya Bangsa: Apa Peran Generasi Muda?
Gaya Hidup | 2024-12-13 12:03:50Di era digital, semua usia dapat dengan mudah mengakses informasi yang ada di dunia melalui internet. Tak jarang beberapa dari mereka mengikuti tren-tren yang ada di sosial media, namun naasnya hal itu membuat generasi muda di Indonesia kehilangan ketertarikan dengan budaya bangsa. Fenomena ini, tidak hanya terlihat dari minat yang menurun, namun juga dari kecenderungan untuk mengadopsi budaya asing secara mentah-mentah karena dianggap lebih modern dan menarik.
Generasi muda saat ini sudah banyak terpengaruh oleh budaya asing. Beberapa dari mereka lebih suka menarikan tarian dari luar negeri dari pada mempelajari tarian tradisional, berpakaian terbuka dari pada kebaya atau batik, serta mendengarkan dan menyanyikan lagu-lagu dari luar negeri. Bahkan tak jarang, tarian tradisional dianggap remeh karena tidak mengikuti perkembangan zaman. Hal ini merupakan bentuk-bentuk mengikisnya budaya bangsa.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya meliputi bahasa, seni, musik, pakaian adat dan kuliner yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal. Selain itu, gotong royong dan toleransi menjadi ciri khas yang memperkuat karakter bangsa. Jika banyak generasi muda lebih menginginkan budaya luar karena lebih mengikuti zaman, kita perlu bertanya: siapa yang akan melestarikan budaya bangsa? Seperti apa budaya Indonesia tanpa generasi muda? Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk merenungkan langkah-langkah yang perlu diambil agar kebudayaan Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam menghadapi perkembangan zaman.
Sebagai generasi yang banyak menggunakan teknologi informasi, sudah seharusnya kita dapat dengan bijak menyaring segala hal yang ada. Bukannya menormalisasikan budaya asing di Indonesia, sebaiknya kita melakukan promosi kebudayaan lokal di mancanegara. Konten digital seperti video, blog, dan media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang tradisi, festival, dan produk lokal, sehingga meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya Indonesia.
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan kebudayaan lokal adalah langkah kunci. Peningkatan kesadaran ini dapat di masukan dalam pendidikan kebudayaan lokal dalam kurikulum sekolah yang mencakup nilai-nilai budaya, tradisi, dan sejarah. Utamanya sebagai seorang pelajar, sebaiknya kita melakukan kampanye edukasi melalui seminar, lokakarya, atau diskusi publik yang dapat membantu masyarakat memahami nilai-nilai budaya mereka dan mendorong partisipasi aktif dalam pelestarian.
Peran generasi muda dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal sangat krusial di tengah pengaruh budaya asing yang semakin kuat. Dengan melaksanakan langkah-langkah ini, di harapkan generasi muda dapat menggunakan teknologi secara kolektif tanpa terbawa arus budaya luar negeri. Adanya kolaborasi antara masyarakat, akademisi, komunitas budaya dan pemerintah penting untuk menciptakan program-program pelestarian yang efektif. mari kita bersama-sama berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal kita yang kaya dan beragam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.