Lets Explore Heritage in Semarang (LEGI) Menjadi Bentuk Pengenalan Warisan Budaya
Agama | 2024-04-25 23:57:05SEMARANG – Let’s Explore Heritage in Semarang (LEGI) merupakan program terbaru dari Komunitas Kejar Mimpi Kota Semarang Gen 5.0. LEGI telah dilangsungkan pada Selasa (23/4) kemarin, dengan melakukan kolaborasi bersama SD N 1 Jatibarang Kota Semarang. Program ini mengangkat keberagaman yang ada di Kota Semarang, dengan melakukan kunjungan edukatif ke tempat warisan budaya berupa tempat-tempat ibadah yang ada di Kota Semarang.
Beberapa tempat ibadah yang dikunjungi, antara lain : Gereja Katedral, Gereja Blenduk, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Pura Agung Giri Nata, dan Sam Poo Kong. Kelima tempat ibadah yang dipilih merupakan tempat ibadah terbesar yang ada di Kota Semarang. Sebelum mendatangi tempat tersebut, Komunitas Kejar Mimpi Kota Semarang melakukan penjemputan terlebih dahulu ke SD N 1 Jatibarang menggunakan bus pariwisata.
Sesampainya di SD N 1 Jatibarang, dilakukan briefing bersama dengan seluruh peserta kegiatan yaitu dari Komunitas Kejar Mimpi Kota Semarang, para guru SD N 1 Jatibarang serta siswa-siswi kelas 5 SD N 1 Jatibarang. Pada pukul 07.30 WIB melakukan perjalanan menuju tempat pertama yaitu Gereja Katedral.
Kurang lebih 60 menit dari pukul 08.00 – 09.00 WIB berada di Gereja Katedral, dilakukan pemaparan materi oleh Romo Gereja secara langsung dan dilakukan diskusi serta ditutup dengan dokumentasi bersama. Hal tersebut juga dilakukan pada pukul 09.20 – 10.20 WIB di Gereja Blenduk sebagai tempat ibadah kedua yang dikunjungi.
Terlihat sangat antusias para peserta LEGI terutama pada siswa SD N 1 Jatibarang yang dari awal memperhatikan dan aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi yang dilakukan. Liestasiwi Maulida selaku koordinator acara kegiatan LEGI ini, mengatakan bahwa melalui hadirnya program ini tentu secara tidak langsung memberikan gambaran dan prespektif yang luas tentang kebaragaman yang ada serta yang paling penting adalah sikap toleransi.
“Adanya program Let’s Explore Heritage in Semarang ini, apalagi sasaran kita adalah anak SD kelas 5 nantinya memberikan dampak positif bagi mereka untuk mengetahui keberagaman yang ada di Kota Semarang, terlebih dengan adanya keberagaman tersebut harapannya mereka mampu memiliki tenggang rasa yang tinggi antar sesama umat” utasnya.
Pada pukul 11.00 -12.00 WIB, tibalah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) sama halnya dengan tempat yang lainnya dilakukan pemaparan materi oleh petugas terkait beserta keliling memahami setiap sudut museum MAJT. Begitupun di Pura Agung Giri Nata dan Sam Poo Kong juga dilakukan pemaparan materi oleh pihak terkait beserta keliling tempat ibadah tersebut dan diakhiri dalam setiap kunjungan dengan melakukan penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan oleh Leader Kejar Mimpi Semarang dan PIC kegiatan, kemudian dilanjutkan sesi foto bersama.
Terasa hangat dan damai pada program ini yang juga dirasakan oleh Kepala Sekolah SD N 1 Jatibarang, Ibu Listiyorini mengungkapkan bahwa program yang bagus untuk anak usia dini sebagai bentuk perkenalan keberagaman yang ada di Indonesia, dalam hal ini yaitu keberagaman agama yang ada. Harapannya dari kegiatan ini mampu memberikan pandangan yang luas terhadap keberagaman terutama dalam sikap toleransi.
“Acara yang luar biasa sekali mengajak anak-anak SD untuk mengenal adanya keberagaman agama yang ada di Kota Semarang, semoga setelah ini anak-anak SD mampu memiliki sikap toleransi yang tinggi tidak hanya pada umat beragama tetapi kepada seluruh kebaragaman yang ada” ujarnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan dari pihak SD N 1 Jatibarang Kota Semarang yang diwakili Kepala Sekolah kepada teman-teman Kejar Mimpi Kota Semarang by CIMB Niaga.
“Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh panitia yang terlibat, kakak-kakak Komunitas Kejar Mimpi Kota Semarang dan juga Bank CIMB Niaga atas program yang dilakukan beserta kolaborasi ini, semoga nantinya bisa bermanfaat kembali bagi kita semua yang terlibat”
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.