Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Herlina Afrianti S

Pengaruh Konser Coldplay di Jakarta Terhadap Pendapatan Negara Indonesia

Tontonan | Wednesday, 24 Apr 2024, 16:24 WIB

Menurut Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, kesuksesan konser Coldplay tidak hanya meningkatkan citra Indonesia di mata dunia, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan pada perekonomian nasional. Prediksi Kemenparekraf menunjukkan bahwa perputaran uang dari konser ini bisa mencapai Rp1,2 triliun, dengan dampak yang merata ke berbagai sektor ekonomi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menargetkan keuntungan hingga US$75 juta dari konser Coldplay, dengan asumsi jumlah penonton antara 60 ribu hingga 80 ribu orang. Dia juga menyoroti bahwa kedatangan Coldplay di Indonesia dapat meningkatkan jumlah

wisatawan nusantara dan mancanegara, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapai target, promotor melakukan persiapan yang matang agar konser berjalan lancar tanpa kendala. Mengingat dampak besar yang dimiliki konser Coldplay terhadap perekonomian Indonesia. Koordinasi dengan aparat penegak hukum juga ditekankan untuk memastikan keamanan dan kelancaran konser tersebut. Konser Coldplay bukan hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Dari sisi pendapatan negara, kontribusi konser ini dapat dirasakan melalui peningkatan perputaran uang dan pertumbuhan sektor-sektor terkait seperti pariwisata, transportasi, dan perdagangan lokal. Tertariknya warga Indonesia terhadap konser, terutama konser Coldplay, mencerminkan minat yang kuat dalam budaya musik global dan artis internasional. Kehadiran Coldplay di Indonesia bukan hanya sebagai pertunjukan musik biasa, tetapi juga sebagai pengalaman budaya yang mendalam bagi para penggemar musik di tanah air. Dalam budaya Indonesia yang kaya akan keberagaman musik lokal dan global, konser Coldplay menawarkan pengalaman yang unik dan memikat bagi penonton. Keterbukaan warga Indonesia terhadap berbagai genre musik dan seni dari berbagai belahan dunia membuktikan bahwa konser internasional seperti ini dapat dengan mudah memikat hati dan minat penonton di Indonesia. Selain itu, ketertarikan warga Indonesia terhadap konser Coldplay juga tercermin dari tingginya permintaan tiket, yang mencapai jumlah yang fantastis. Antusiasme yang luar biasa ini mencerminkan betapa pentingnya acara semacam itu bagi masyarakat Indonesia yang haus akan hiburan berkualitas dan pengalaman budaya yang mendalam. Konser Coldplay juga menjadi ajang untuk menjalin ikatan emosional antara penyanyi dan penggemar, tidak hanya sebagai pertunjukan musik tetapi juga sebagai pengalaman yang memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan di antara para penonton. Hal ini tercermin dalam kata-kata Bambang Soesatyo yang mengungkapkan bahwa pesan moral dari Coldplay mengenai kebebasan menjadi sesuatu yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia. Ketertarikan warga Indonesia terhadap konser Coldplay tidak hanya menciptakan dampak ekonomi yang signifikan, tetapi juga memperkaya landscape budaya dan musik Indonesia secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya sebagai pasar potensial bagi musik internasional, tetapi juga sebagai destinasi yang menarik bagi artis dan penyanyi internasional untuk berbagi karya dan bakat mereka dengan publik Indonesia. Kesuksesan konser Coldplay di Indonesia tidak hanya diukur dari segi pendapatan ekonomi, tetapi juga dari dampak sosial dan budaya yang dihasilkannya. Keberhasilan konser ini dalam menarik minat dan partisipasi warga Indonesia merupakan bukti nyata akan pentingnya hubungan antara musik, budaya, dan ekonomi dalam konteks global yang semakin terhubung dan terintegrasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image