Depresi pada Masyarakat Terutama Remaja di Indonesia
Edukasi | 2024-04-21 20:23:00Depresi, mengenai hal tersebut mungkin bukan kata yang jarang didengar atau dilihat bukan? Ya, bisa kita lihat dengan keadaan sekitar bukan hanya orang dewasa, namun kalangan remaja bahkan anak – anak bisa saja mengalami hal tersebut. Baik karena tekanan, belajar, rasa ingin tahu, kekecewaan, kecemasan, dan lain hal sebagainya. Nah, perlu diketahui berdasarkan World Health Organization (WHO) mencatat bahwa pada 2019, sekitar 300 juta orang mengalami depresi, dimana 15,6 juta diantaranya adalah orang Indonesia dan dalam data Riskerdas 2018 mengungkapkan bahwa, lebih dari 19 juta penduduk berusia diatas 15 tahun di Indonesia mengalami gangguan mental emosional.
Hal ini jika dibiarkan begitu saja juga bisa membahayakan. Karena depresi merupakan suatu kondisi atau gangguan yang terjadi pada tubuh yang bisa saja berawal dari pikiran masing – masing atau dampak dari ligkungan sekitar. Hal ini bukan hanya dialami pada kalangan dewasa, adapun kaum remaja atau yang biasa disebut sebagai kaum gen Z juga rentan mengalami hal tersebut.
Depresi ini juga dapat memberikan dampak buruk loh! Misalnya, pada bagian tubuh dapat mengalami penurunan dalam daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit. Selain itu, beberapa hal seperti mudah putus asa, sulit mengatur emosional dan juga bisa membuat orang yang mengalami depresi ini bisa juga merasakan sulit untuk berhubungan dengan orang lain.
Meskipun dalam mencegah depresi ini tidak bisa dilakukan secara pasti atau tidak mudah, namun beberapa cara dibawah ini dapat membantu :
· Menyibukkan diri dengan melakukan aktivitas – aktivitas yang bermanfaat ataupun bisa menghabiskan waktu dengan keluarga, kerabat atau orang terdekat lainnya.
· Mencari tempat atau orang terdekat untuk berdiskusi jika sedang menghadapi masalah serta mendapatkan dukungan yang baik dari orang tersebut.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.