Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image NUR MUHAMMAD FAKHRUL KURNIAN SYAH

Tantangan Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia

Edukasi | 2024-04-20 00:00:07

Dewasa ini kata inklusi semakin marak terdengar di kehidupan sehari hari, baik disekolah, kantor, bahkan acara televisi. Namun pada artikel kali ini akan membahas lebih mendalam tentang inklusi keuangan dalam konteks ekonomi, terutama ekonomi islamdi Indonesia. Dalam konteks ekonomi konvensional, inklusi keuangan didefinisikanoleh Bank Indonesia sebagai seluruh usaha dalam meningkatkan berbagai akses layanan jasa Lembaga keuangan supaya mudah dijangkau oleh masyarakat dengan menghilangkan hambatan baik dari segi harga maupun non harga.

Sedangkan inklusikeuangan dalam ekonomi islam didefinisikan oleh PerPres No.82 tahun. 2016 sebagai sebuah kondisi dimana setiap anggota masyarakat memiliki akses terhadap berbagailayanan keuangan formal yang berkualitas, lancar, tepat waktu dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap individu. Sehubungan dengan penerapan dalam mencapai inklusi keuangan islam tentu terdapat tantangannya tersendiri, seperti rendahnya literasi keuangan islam.

Mengacu data diatas, Tingkat inklusi keuangan syariah di Indonesia mengalami penurunan dari 11,1% menjadi 9,1%, sedangkan indikator yang sama pada Lembagakeuangan konvensional justru terus meningkat dari 67,80% menjadi 76,19%. Hal ini tidak selaras dan sangat krusial sebab dengan posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim kedua terbesar dan sangat berpotensi untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia justru memiliki indeks yang rendah. Oleh karena itu, pengembangan literasi keuangan ekonomi islam harus segera diterapkan.

Sebab literasi keuangan memiliki peran penting salah satunya memberikan bekal kemampuan untuk bertindak terkait dengan keperluan aktifitas ekonomi syariah, baik terkait dengan bisnis maupun jasa keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu strategi yang cocok sebagai solusi dalam pengembangan literasi keuangan ekonomi islam adalah digitalisasi literasi keuangan islam, gencarnya informasi di era globalisasi serta tingginya penggunaan internet menjadi sebab mengapa digitalisasi literasi keuangan islam sebagai solusi yang tepat.

Daftar Pustaka:Asyhad, M., & Handono, W. A. (2017). Urgensi Literasi Keuangan Syariah Pada Pendidikan Dasar. MIYAH: Jurnal Studi Islam, 13(01), 126-143Aripin, N. T., Fatwa, N., & Hannase, M. (2022). Layanan Digital Bank Syariah Sebagai Faktor Pendorong Indeks Literasi Dan Inklusi Keuangan Syariah. Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, 5(1), 29-45.Sultoni, H., Santi, M., & Rifai, M. S. (2023). Tantangan Inklusi Keuangan Syariah Era Disrupsi. Musyarakah: Journal of Sharia Economic (MJSE), 12(2), 155-163.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image