Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabilah Ulya Azzahra

Inovasi Lembaga Keuangan dalam Meningkatkan Literasi Keuangan

Edukasi | Monday, 15 Apr 2024, 09:52 WIB

Literasi Keuangan merupakan salah satu kunci untuk menciptakan masyarakan yang cerdas secara finansial. Kurangnya pemahaman keuangan mampu menghasilkan konsekuensi dan dampak negatif yang cukup mempengaruhi berbagai aspek secara luas, mulai dari mengganggu pertumbuhan ekonomi, meningkatnya tingkat kemiskinan, bahkan memicu lonjakan kriminalitas. Contoh yang banyak terjadi di masyarakat seperti penipuan oleh investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, atau banyaknya orang yang tidak memiliki tabungan/dana pensiun yang cukup karena tidak mengetahui pentingnya menabung dan berinvestasi.

Oleh karena itu, di era yang terus berkembang ini, perlunya kita memiliki pengetahuan yang kuat mengenai bagaimana pengelolaan uang, perencanaan keuangan, dan berinvestasi. Dalam hal ini, Lembaga Keuangan berinovasi untuk memainkan perannya dalam meningkatkan literasi keuangan. Sebagaimana dalam menyediakan pengetahuan dan informasi tentang keuangan kepada masyarakat, Lembaga Keuangan tentu memiliki akses terhadap sumber daya dan pakar yang mampu menyediakan edukasi tentang konsep dasar keuangan, investasi, tabungan, hutang, dan manajemen risiko.

Melalui penyediaan program pendidikan keuangan yang mudah diakses dan lebih terarah ini, Lembaga Keuangan dapat membantu masyarakat memahami dasar-dasar keuangan dan mengambil keputusan yang lebih cerdas terkait dengan uang mereka. Selanjutnya, Lembaga Keuangan juga dapat menyediakan produk serta layanan keuangan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Produk yang dimaksud seperti reksadana pendidikan, asuransi jiwa, dan program pensiun swasta dapat memberikan solusi konkret untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Produk-produk yang disediakan oleh Lembaga Keuangan ini tentu dapat membantu masyarakat membangun fondasi keuangan yang kuat jika produk tersebut mudah diakses dan dipahami.

Lembaga Keuangan yang menjadi salah satu tulang punggung bagi peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia adalah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sesuai dengan visi Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 (OJK, 2022b), yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia dalam meningkatkan indeks literasi keuangan sehingga dapat memanfaatkan produk dan/atau layanan jasa keuangan secara bijak dan optimal. LPS memberikan dukungan dan inisiatifnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi Keuangan masyarakat Indonesia dengan menyelenggarakan webinar LPS-Great Edu pada Desember lalu (Taufani, 2023).

Tidak hanya itu, LPS juga bekerja sama dengan dengan berbagai pihak untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Salah satunya yaitu institusi perguruan tinggi seperti Universitas Padjajaran. LPS juga menyediakan berbagai materi edukasi keuangan yang dapat diakses pula oleh masyarakat melalui website LPS. Banyak kegiatan literasi keuangan yang telah dilakukan di berbagai daerah, termasuk daerah terpencil dan tertinggal.

Berdasarkan data hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022 (OJK, 2022a), Indeks Literasi Keuangan Indonesia tahun 2013-2022 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, indeks literasi keuangan masih sebesar 21,84%. Hingga pada tahun 2022, angkanya meningkat lebih dari 2x lipat yaitu sebesar 49,68%.

Lembaga Keuangan memiliki peran aktif dalam meningkatkan literasi Keuangan Indonesia melalui berbagai inovasi. Dengan memanfaatkan teknologi digital, Lembaga Keuangan dapat menyediakan sosialisasi seperti workshop, pelatihan dan edukasi melalui media sosial. Melalui inovasi ini, Lembaga Keuangan dapat membantu masyarakat untuk mengelola keuangannya dengan baik dan terhindar dari masalah keuangan.

Daftar Pustaka

OJK. (2022a). Infografis Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022.

OJK. (2022b). Siaran Pers: Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022.

Taufani, M. R. I. (2023, December 6). Peran Besar LPS Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat RI. CNBC Indonesia.

Nabilah Ulya Azzahra – Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image