Meraih Ketakwaan di Bulan Ramadhan
Agama | 2024-04-13 22:57:02Bulan Ramadhan terasa cepat berlalu. Tak terasa sebulan penuh umat Muslim telah melaksanakan puasa Ramadhan. Namun, kepergian Ramadhan pasti membuat umat Muslim bersedih karena pada bulan itulah banyak kesempatan untuk meraih berlipat pahala dan berbagai nikmat yang luar biasa. Berakhirnya bulan Ramadhan tentunya juga membuat umat Muslim tak kalah menyambutnya dengan penuh suka cita karena idul fitri merupakan hari yang istimewa. Wajar saja jika setiap umat muslim mempunyai cara tersendiri untuk merayakan idul fitri, berkumpul bersama keluarga adalah salah satunya.
Bagi umat Islam seharusnya bulan Ramadhan diharapkan bisa melahirkan pribadi-pribadi yang penuh dengan ketakwaan. Takwa ini tentunya bukan hanya sebatas omong kosong semata, tapi benar-benar menghasilkan perubahan yang nyata, tak hanya level individu tetapi sampai level masyarakat bahkan negara. Hal ini bisa dilihat dari keseriusan setelah bulan Ramadhan, di mana rutinitas ibadah yang dilakukan sewaktu bulan Ramadhan tetap dilakukan bahkan dibulan-bulan setelahnya.
Namun, fakta yang terjadi dari tahun ke tahun Ramadhan belum juga mengubah apa-apa. Kemaksiatan masih saja merajela dan momentum Ramadhan belum juga menghentikan berbagai kezaliman di negeri ini. Dalam sistem saat ini, meraih ketakwaan tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan umat Muslim dipaksa untuk hidup dalam sistem kufur yang jelas-jelas tidak bersumber dari aturan Islam.
Hal ini terbukti dengan banyaknya kasus yang terjadi di negeri ini, seperti kasus perzinaan, korupsi, pembunuhan, dll. Seharusnya ini menjadi perhatian bagi negara untuk segera menyelesaikan kasus tersebut sampai ke akar-akarnya. Namun, hal ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan hukum yang bersumber dari Sang Pencipta, Allah SWT.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.