Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Hikayat Sang Faqir

Agama | Tuesday, 02 Apr 2024, 19:36 WIB

Si faqir yang kusebut ini tidak merisaukan apapun kecuali kekerdilannya di hadapan Ilahi.

Kefaqiran tidaklah menyebkannya merendahkan diri dengan meminta dan memelas kasih.

Si faqir di jalan ini telah terlepas dari materi yang melekat, harta dan jabatan.

Si faqir yang kumaksud ini, sanggup memberi sebelah kurma untuk saudaranya, padahal hanya kurma itu miliknya. Atau bahkan ia rela berbagi sebiji kurma itu sedang ia sendiri membutuhkan.

Si faqir tak lagi menjadikan kepemilikan bagai hijab antara dia dan yang ditujunya. Jalan rindu ini telah ditempuhnya, dan kefaqiran adalah syarat agar rasa butuhnya sempurna pada Zat Yang Maha Kaya.

Si faqir pernah risau telat hisabnya kelak, sementara sahabatnya tidak. Si faqir memiliki dua helai baju sedang sahabatnya hanya sehelai, maka mudahlah hisabnya.

Jangan engkau kira kefaqiran di jalan ini sama adanya dengan kefaqiran yang lazim.

Sebab si faqir yang aku maksud bahkan tidak menunjukkan kefaqirannya, tidak menyebutkan kefaqirannya. Ia bahkan sanggup memberi kepada yang orang dermawan.

Apakah engkau mengira bahwa para penempuh di jalan ini hanya hidup dari memelas dan meminta minta?

Sesungguhnya tidak, bahkan mereka memiliki kebun, rumah luas dan budak. Sebagian mereka berdagang untuk keperluan sehari saja, atau saat membeli ia tidak akan menawar.

Si faqir telah yakin bahwa kefaqirannya hanyalan penghubung terbaik kepada Rabbnya.

Tapi rugilah dia yang merasa faqir sementara ia rendah di mata manusia dan rendah pula di hadapan Tuhannya.

*pernah tayang di portalsatu 2019 dengan beberapa perubahan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image