Cinta lagi, Cinta Lagi Toh Tidak Bosan Juga
Humaniora | 2024-04-02 08:14:50CINTA menjadi tema yang selalu mendominasi lagu-lagu pop. Dan kita tidak pernah bosan mendengar dan menikmatinya.
Jika kita menyimak berbagai karya lagu pop, -- terlepas dari apa pun genrenya -- mayoritas tema yang diapungkan adalah terkait soal cinta.
Sebuah kajian terkait psikologi lagu menyimpulkan bahwa 67 persen tema lagu-lagu pop adalah cinta.
Faktanya, mau itu lagu lawas, lagu setengah lawas, hingga lagu yang paling gres memang bisa dibilang sebagian besar temanya selalu menyabit-nyabit soal cinta.
Kenapa? Apakah tidak ada tema lain? Apakah para penggubah lagu tau-nya cuma seputar cinta? Maka, nyaris setiap lagu yang diciptakan, cinta lagi, cinta lagi temanya.
Bosan? Toh, tidak juga. Buktinya para penikmat lagu-lagu pop tetap enjoy menikmati lagu-lagu yang sebagian besar bertema cinta itu.
Ini mungkin karena tema-tema cinta yang diapungkan dalam lagu-lagu pop itu mampu mewakili perasaan kita dan diri kita. Terlepas apakah tema cinta yang diangkat terkait dengan hal yang nembahagiakan atau justru hal yang menyedihkan dan menyakitkan.
Seperti karya-karya seni lainnya, karya lagu sesungguhnya dapat menjadi wahana untuk mengungkap dan mengapungkan beragam tema dan isu. Jadi, tak melulu soal cinta.
Salah satu tema yang bisa diangkat oleh para musisi dan pencipta lagu lewat karya mereka, misalnya, adalah hak-hak kaum perempuan.
Nah, tahun 1960-an, Gary Puckett & The Union Gap mencoba untuk secara konsisten mengangkat tema terkait hak-hak perempuan ini lewat karya-karya mereka. Band ini berupaya fokus untuk menyuarakan hak-hak kaum Hawa lewat lagu-lagu yang mereka ciptakan dan bawakan.
Boleh jadi tatkala sebagian besar lagu-lagu pop mengapungkan tema cinta, lagu-lagu yang mengangkat tema noncinta mungkin saja bakal terdengar lebih istimewa. Dan ini sesungguhnya tantangan bagi para penggubah lagu.
Bagaimanapun, banyak tema yang sejatinya dekat dengan kehidupan kita yang bisa mereka eksplorasi dan angkat lewat karya-karya mereka selain melulu tema cinta.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.