Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Mempertahankan Bangunan Kuna buat Apa?

Sejarah | Sunday, 31 Mar 2024, 08:16 WIB
Colosseum, bangunan peninggalan era Kekaisaran Romawi. Foto: bucketlisttravels.com.

BANGUNAN-bangunan kuna bersejarah sesungguhnya bisa menjadi ikon penting sebuah kota sehingga kota itu memiliki daya pukau luar biasa bukan hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga bagi masyarakat internasional.

Athena, Beijing, Berlin, Istambul, Kairo, Paris, Roma atau pun Wina merupakan beberapa contoh kota yang berhasil menjadikan keberadaan bagunan-bangunan kuna bersejarah sebagai ikon penting kota-kota tersebut.

Konrad Smiglisky, arsitek berkebangsaan Belanda, pernah mengingatkan, “A city without old building is like a man without memory.” Keberadaan bangunan-bangunan kuna bagi sebuah kota bukan hanya menjadi penanda adanya hubungan masa lalu dan masa kini, tetapi juga menjadi pengingat dan penentu jati diri serta karakter sebuah kota.

Karenanya, setiap bangunan yang relatif kuna sudah selayaknya diperlakukan secara hati-hati dan ditelusuri lebih dahulu riwayatnya secara cermat sebelum dimodifikasi, diubah, atau dihancurkan sama sekali. Lebih-lebih lagi bangunan yang jelas-jelas telah masuk kategori bangunan bersejarah.

Terdapat paling tidak beberapa alasan mengapa kita perlu mempertahankan bangunan-bangunan kuna bersejarah yang masih ada.

Pertama, bangunan kuna bersejarah tidak mungkin bisa tergantikan. Sekali bangunan tersebut musnah, maka kita akan sangat kesulitan untuk mendirikan bangunan yang sama persis di tempat yang sama pula.

Kedua, bangunan-bangunan kuna bersejarah kerap memiliki karakter yang sangat khas dan tingkat keramahan lingkungan yang tinggi, yang sama sekali tidak dimiliki oleh bangunan-bangunan modern.

Ketiga, bangunan-bangunan kuna bersejarah menjadi jembatan yang menghubungkan masa silam dan masa kini menyangkut perjalanan sebuah kota, mulai dari kota itu lahir, tumbuh dan berkembang.

Keempat, untuk kepentingan sejarah itu sendiri. Sejarah memerlukan data dan bukti otentik. Keberadaan bangunan-bangunan kuna bersejarah menjadi bagian penting dari data dan bukti otentik ini, yang nilainya tidak bisa tergantikan oleh apa pun.

Menurut Ron Drenger (2009), mempertahankan bangunan-bangunan kuna bersejarah yang masih ada sesungguhnya bukan saja bakal menyelamatkan ikon-ikon kota, tetapi juga bakal semakin mempercantik wajah sebuah kota, melestarikan sumber-sumber kebudayaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Apa yang dinyatakan Ron Drenger ini paling tidak telah terbukti jelas pada Athena, Beijing, Berlin, Istambul, Kairo, Paris, Roma maupun Wina. Kota-kota ini menjadi kota-kota yang cantik, menarik serta penuh pesona sehingga selalu menyedot warga dunia untuk berkunjung ke sana.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image