Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Universitas Ahmad Dahlan

Perbedaan TK di Thailand dan TK di Indonesia

Sekolah | Saturday, 30 Mar 2024, 11:20 WIB
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) KKN di TK Sangkhom Islam Wittaya School Thailand (Dok. Istimewa)

Arini Nur Rohmah, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat 2020 dan Audia Puspita Anggraini mahasiswa UAD dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 2020, mendapatkan pengalaman unik dari pengabdian KKN yang dilakukan di Sangkhom Islam Wittaya School Thailand.

Arini mengatakan pandangannya terkait kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) yang ada di Thailand dan di Indonesia. “Di sini, jenjang TK disebut dengan Anuban. Pertama kali mengajar, saya mendapatkan banyak pembelajaran baru yang belum pernah saya temui di tanah air. Anak-anak TK ini sangat mengutamakan kemandirian, jadwal pulang sekolah mereka sekitar pukul 15.30 waktu setempat, yang sangat berbeda dengan di Indonesia yang pada jenjang TK dipulangkan lebih awal atau tidak sampai sore hari.”

Hal tersebut menurutnya, sangat memberikan dampak positif baik untuk orang tua maupun anak, dari sisi aktivitas orang tua maupun kemandirian anak. Sebab, banyak orang tua yang kesehariannya bekerja sehingga tidak bisa merawat anak secara langsung.

Arini menambahkan, yang membuat dirinya terkesan dengan sistem pendidikan di Thailand adalah pada jenjang TK, anak-anak difasilitasi lengkap tidur siang, minum susu rutin setiap pagi, makan siang, hingga makan snack sebelum pulang. Konsep gizi dan kesehatan untuk anak usia sekolah sangat diperhatikan sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dengan baik, guna mempersiapkan generasi emas untuk bangsanya.

Audi juga mengungkapkan, “Guru di Thailand mempunyai peran besar dalam mengatur waktu siswanya untuk belajar, bermain, dan menyelesaikan permasalahannya sendiri agar anak-anak menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.”

“Selain itu, sekolah di sini menerapkan jam tidur siang yang saya rasa itu sangat bagus untuk anak-anak memulihkan kembali energinya setelah seharian beraktivitas di sekolah. Kebiasaan tidur siang ini, membuat mereka bertanggung jawab dengan kebugaran tubuh masing-masing. Kalau untuk kurikulum, saya rasa sama dengan di Indonesia. Mereka belajar dengan menggunakan buku, lagu, dan juga alat sensorik lainnya,” tutup Audi. (Rini)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image