Senantiasa Berharap Perdamaian
Sastra | 2024-03-26 17:23:18Di bawah langit yang biru terbentang, dalam kedamaian, hati bersemangat meratap. Di antara reruntuhan perang dan derita, harapan membentang, cahaya terang yang abadi.
Angin berbisik di atas padang gurun, menyampaikan pesan perdamaian yang terpendam. Dalam gemuruh ombak yang menghantam karang, suara hati meminta, agar perang itu berhenti.
Duka dan nestapa menyelimuti bumi, namun tetap kita mencari jalan keluar. Dengan tangan terbuka dan jiwa yang lapang, kita menggenggam harapan, membentuk kembali masa depan.
Senantiasa berharap, di antara kegelapan, cahaya keadilan akan bersinar terang. Senantiasa berharap, di tengah kehancuran, bunga perdamaian akan mekar, menghiasi dunia.
Mari bersama-sama, jalin tali persaudaraan, melangkah bersama menuju masa depan yang cerah. Bersatu dalam cinta dan kasih sayang, kita wujudkan perdamaian, sebagai warisan abadi.
***
Solo, Selasa, 26 Maret 2024. 5:18 pm
Suko Waspodo
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.