Minuman Berpemanis dan Jus Buah Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2 pada Anak Laki-Laki
Gaya Hidup | 2024-03-21 05:55:09SEBUAH penelitian baru menemukan bahwa anak laki-laki yang banyak minum soda manis dan jus buah memiliki kemungkinan lebih besar terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Setiap porsi 8 ons minuman manis setiap hari selama masa kanak-kanak dikaitkan dengan peningkatan resistensi insulin sebesar 34% pada saat anak laki-laki menginjak remaja. Demikian temuan tim peneliti.
Minuman manis dan jus buah juga dikaitkan dengan peningkatan kadar gula darah, menurut hasil penelitian itu.
“Meskipun temuan ini masih awal, namun mendukung bukti yang ada tentang potensi hubungan antara minuman dengan tambahan gula dan risiko jangka panjang diabetes Tipe 2 pada anak-anak,” jelas pemimpin penelitian, Soren Harnois-Leblanc, ahli diet dan peneliti pascadoktoral di Harvard Medical School, sebagaimana dikutip kantor berita UPI.
Untuk penelitian ini, para peneliti melacak kesehatan hampir 500 anak-anak di Massachusetts yang mengambil bagian dalam penelitian jangka panjang terhadap wanita dan anak-anak mereka. Sebagai bagian dari penelitian, catatan makanan anak-anak disimpan.
Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gula tambahan meningkatkan risiko seseorang terkena obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kerusakan gigi, kata para peneliti.
Untuk penelitian baru ini, para peneliti memperkirakan berapa banyak rata-rata minuman manis dan jus buah yang dikonsumsi anak-anak, dan membandingkan perkiraan ini dengan tes darah yang dilakukan pada masa remaja untuk mengetahui penanda diabetes Tipe 2.
Mereka menemukan bahwa anak laki-laki yang mengonsumsi lebih banyak minuman manis lebih resisten terhadap insulin, yang berarti sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak dapat dengan mudah mengambil gula dari darah. Minuman manis dan jus buah dalam jumlah besar tampaknya menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi.
Anak perempuan tidak mempunyai risiko yang sama dengan anak laki-laki, karena jus buah hanya menyebabkan sedikit peningkatan kadar gula darah, kata para peneliti.
Harnois-Leblanc mengatakan para peneliti terkejut menemukan perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan.
Menurut Harnois-Leblanc, meskipun beberapa aspek biologi dan perilaku berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, diperkirakan minuman manis dan jus buah juga menyebabkan risiko diabetes lebih tinggi pada anak perempuan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa makan buah segar tidak mempunyai dampak nyata terhadap risiko diabetes tipe 2, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
“Saya juga terkejut bahwa makan buah utuh tidak mengurangi kadar penanda diabetes tipe 2,” kata Harnois-Leblanc.
Anggota komite nutrisi American Heart Association, Penny Kris-Etherton, berpendapat bahwa sangat mengejutkan bahwa banyak ukuran risiko diabetes tipe 2 meningkat pada anak laki-laki pada usia dini.
“Temuan ini mendukung rekomendasi diet terkini untuk membatasi atau menghilangkan minuman yang dimaniskan dengan gula dan sebagai gantinya mengonsumsi buah utuh, yang kaya akan banyak nutrisi,” kata Kris-Etherton, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.***
Sumber: United Press International
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.