Perilaku Impulsif Memicu Food Waste
Gaya Hidup | 2024-03-20 16:26:44Tahukah Kamu? Food Waste bisa dihasilkan oleh perilaku Impulsif, lho!
Di era konsumsi yang cepat, perilaku impulsif seringkali menjadi penyebab utama pemborosan, terutama dalam konteks limbah makanan. Biasanya, perilaku impulsif ini didominasi oleh masyarakat urban.
Perilaku impulsif ini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya food waste di masyarakat perkotaan. Perilaku impulsif ini sangat berpotensi menyumbangkan sampah makanan / food waste. Karena, biasanya perilaku impulsif ini memiliki faktor tersendiri seperti, pembelian berlebihan tanpa pertimbangan yang matang, kurangnya perencanaan makan dengan baik, tidak memanfaatkan sisa makanan yang dimiliki saat itu, hingga difaktorkan oleh FOMO (Fear of Missing Out) dengan ketergantungan pada sifat ketakutan akan kehabisan stock bahan makanan.
Apa itu Food Waste?
Food Waste sendiri adalah istilah dari pemborosan konsumsi makanan atau limbah makanan yang berasal dari makanan yang masih layak dikonsumsi justru malah terbuang sia-sia. Sehingga hal ini dapat meningkatkan sampah makanan di lingkungan sekitar. Food Waste sendiri sangat memberi dampak serius bagi lingkungan dan kesehatan diri.
Faktor-faktor yang menyebabkan food waste meliputi pembelian makanan dalam jumlah berlebihan, tanggal kedaluwarsa, standar estetika tertentu yang diterapkan pada produk makanan, dan kurangnya kesadaran atau pengetahuan tentang cara menyimpan dan memanfaatkan makanan secara efisien.
Food waste bukan hanya pemborosan sumber daya, tetapi juga menyumbang pada masalah lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembuangan makanan yang membusuk di tempat pembuangan sampah.
Maka dari itu, hentikan perilaku impulsif demi kenyamanan lingkungan bersama. Dan bekerja sama untuk mengatasi permasalahan sampah makanan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.