Pengaruh Kesibukan Mahasiswa Terhadap Kesehatan Mental
Gaya Hidup | 2024-03-19 20:09:03Kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berada dalam kategori sehat baik dari segi kejiwaan, psikis, mental, dan emosi. Belakangan ini banyak isu-isu mengenai kesehatan mental yang terjadi pada remaja. Seperti hasil survey yang telah dilakukan oleh Indonesia National Adolescent Mental Health Survey 2022 yang membuktikan bahwa sebanyak 15,5 juta atau sekitar 34,9% remaja di Indonesia mengalami masalah mental yang disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pendidikan.
Tak dapat dipungkiri bahwa banyak mahasiswa yang mengalami tekanan dalam dunia perkuliahan, baik dikarenakan banyaknya tugas, sulitnya memahami materi perkuliahan serta lingkungan pertemanan yang kurang mendukung. Bahkan tidak sedikit pula mahasiswa yang memilih untuk berhenti kuliah karena merasa tertekan dengan lingkungan perkuliahan.
Banyak yang beranggapan bahwa memasuki fase kuliah kegiatan yang dilakukan tidak akan sepadat saat masih SMA. Namun pada kenyataannya tidak seperti itu. Bahkan banyak kegiatan yang harus dilakukan ketika sudah menjadi mahasiswa, seperti pembelajaran tiap mata kuliahnya, kegiatan magang, PKL serta berbagai macam organisasi yang tentu saja sangat mengurangi waktu untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga.
Kesibukan yang dimiliki oleh mahasiswa sangat berpotensi untuk mengganggu kesehatan mental. Karena dengan banyaknya kesibukan yang dimiliki otomatis waktu tidur yang dimiliki juga berkurang. Jika seseorang memiliki kualitas tidur yang kurang baik maka akan mengakibatkan seseorang tersebut menjadi mudah marah, sedih dan tidak berkonsentrasi karena efek psikologisnya menjadi negatif.
Selain itu, kesibukan mahasiswa juga bisa meningkatkan tingkat gangguan kesehatan mental karena dengan kesibukan yang padat otomatis waktu Bersama keluarga juga berkurang. Faktor ini banyak terjadi di kalangan mahasiswa baru yang belum terbiasa jauh dengan keluarganya, ditambah lagi dengan proses adaptasi lingkungan yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Tentu saja dengan banyaknya tekanan dari faktor tersebut membuat kesehatan mentalnya terganggu.
Perlu digaris bawahi bahwa kesehatan mental tidak dapat dianggap sepele karena tentu saja hal ini juga berdampak pada kondisi fisik. Jika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental seperti tremor, sakit kepala, keringat dingin dan gerd. Tak sedikit pula para penderita gangguan kesehatan mental yang putus asa sehingga membuatnya lebih memilih untuk mengakhiri hidup.
Kesibukan yang sangat padat tentu juga berpengaruh pada kemampuan sosialisasi yang dimilikinya. Mahasiswa yang terlalu sibuk atau banyak menghabiskan waktunya untuk mengerjakan tugas cenderung memiliki jiwa yang tertutup dan tidak pandai bergaul dengan sekitarnya karena intensitas komunikasi yang sangat jarang dilakukan.
Mahasiswa yang memiliki kesehatan mental yang buruk juga mempengaruhi kemampuannya dalam mengerjakan tugas atau menjalani kesibukannya yang lain. Sehingga kurang maksimal dalam mengerjakan sesuatu karena konsentrasi yang berkurang akibat kurangnya waktu tidur, lingkungan yang tidak mendukung serta perasaan yang masih asing dengan lingkungan yang baru.
Meskipun begitu, tidak sedikit pula mahasiswa yang masih menjalani kegiatan lain selain kegiatan akademik dalam dunia perkuliahannya, seperti contohnya mengikuti organisasi atau kepanitiaan di kampus, karena beberapa diantara mereka menganggap bahwa mengikuti kegiatan orgnisasi atau kepanitiaan membuat mereka merasa mendapatkan tempat yang cocok untuk mengusir kejenuhan dari tugas-tugas kuliah walaupun pada kenyataannya Ketika mereka mengikuti kegiatan diluar kegiatan kampus seperti ini juga mengurangi waktu istirahat mereka akan tetapi masih banyak yang beranggapan bahwa mengikuti organisasi dapat mengobati lelah dari tugas-tugas kuliah. Sehingga secara tidak langsung kegiatan seperti ini sangat baik atau memiliki dampak positif untuk kesehatan mental mereka. Hal ini disebabkan karena banyaknya kegiatan yang membuatnya sibuk adalah hal yang ia sukai atau sesuai minat yang dia miliki. Sehingga sesibuk apapun kegiatan tersebut tidak membuatnya merasa tertekan sama sekali atau bahkan membuatnya merasa senang saat menjalaninya. Seperti contohnya seorang mhasiswa yang suka berorganisasi walaupun saat organisasi tersebut banyak memakan waktu luang yang ia miliki namun ia tidak merasa tertekan sama sekali karena organisasi adalah hal yang sangat ia sukai.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.