Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Kurang Tidur Dapat Tingkatkan Peluang Diabetes Tipe 2

Info Sehat | Wednesday, 06 Mar 2024, 05:19 WIB
Kebutuhan tidur tiap orang bervariasi. Foto: Adam Kuylenstierna/EyeEm/Getty Images via cnet.com.

BERAPA jam Anda tidur setiap malam? Jangan sampai kurang! Selain membuat pusing sepanjang hari, kurang tidur yang Anda alami juga dapat meningkatkan peluang terkena diabetes tipe 2. Ini menurut penelitian terbaru.

Dibandingkan dengan orang yang tidur sesuai rekomendasi yaitu tujuh/delapan jam per malam, orang yang biasa tidur lima jam per malam memiliki peluang 16% lebih tinggi terkena penyakit gula darah. Demikianhasil temuan tim peneliti Swedia.

Mereka yang hanya mendapat waktu istirahat selama tiga hingga empat jam menghadapi risiko 41% lebih tinggi.

Bahkan, jika orang yang kurang tidur mengonsumsi makanan sehat, mereka tetap menunjukkan peningkatan risiko diabetes yang sama.

“Hasil penelitian kami adalah pertanyaan pertama apakah pola makan sehat dapat mengkompensasi kurang tidur dalam hal risiko diabetes tipe 2,” kata penulis utama penelitian, Christian Benedict, seorang peneliti tidur di departemen biosains farmasi di Universitas Uppsala, Swedia, sebagaimana dikutip kantor berita UPI.

Benedict mengatakan bahwa orang yang kurang tidur tidak perlu panik karena kaitannya dengan diabetes, namun temuan ini harus "dilihat sebagai pengingat bahwa tidur memainkan peran penting dalam kesehatan."

Penelitian baru ini didasarkan pada data kesehatan dan gaya hidup yang dikumpulkan dari hampir 248.000 warga Inggris sebagai bagian dari database UK Biobank.

Dengan memantau partisipan selama lebih dari satu dekade, tim peneliti yang dipimpin Benedict menemukan sedikit perbedaan risiko diabetes pada orang yang tidur enam jam per malam dibandingkan tujuh atau delapan jam per malam.

Namun, kerentanan mulai muncul pada orang-orang yang tidur kurang dari enam jam.

Penelitian ini tidak dirancang untuk membuktikan sebab dan akibat, dan Benedict juga menekankan bahwa diabetes tidak begitu saja terjadi pada orang yang kurang tidur. Menurut Benedict, itu karena genetika pribadi, serta kebutuhan tidur seseorang, sangat bervariasi.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image