jok
Studi: Perubahan Otak Terjadi Bertahun-tahun sebelum Alzheimer Menyerang
Info Sehat | Wednesday, 28 Feb 2024, 11:27 WIB
SEBUAH penelitian jangka panjang di Tiongkok telah menunjukkan bahwa serangkaian perubahan terjadi pada otak orang yang terkena penyakit Alzheimer jauh sebelum mereka menunjukkan tanda-tanda penyakit tersebut.
Penelitian besar ini diikuti oleh orang dewasa paruh baya dan lanjut usia selama 20 tahun. Individu-individu tersebut diperiksa secara teratur selama periode tersebut. Para peneliti menggunakan pencitraan otak, pemeriksaan cairan tulang belakang, dan alat lainnya untuk mengumpulkan data.
Para peneliti melaporkan bahwa subjek penelitian yang kemudian mengembangkan Alzheimer menunjukkan kadar protein terkait penyakit yang tinggi dalam cairan tulang belakang mereka. Kadar yang lebih tinggi tercatat sebanyak 18 tahun sebelum pasien diidentifikasi menderita Alzheimer.
Kemudian, setiap beberapa tahun, penelitian ini mendeteksi biomarker lain yang disebut sebagai penanda masalah yang akan datang.
Para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti bagaimana Alzheimer terbentuk. Penyakit ini perlahan-lahan menghancurkan otak, mengganggu kemampuan berpikir. Pasien Alzheimer mengembangkan protein yang disebut beta-amyloid dan tau, yang lama kelamaan menumpuk menjadi plak yang menghalangi proses otak.
Penelitian baru yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine ini memberikan garis waktu bagaimana protein ini berkembang.
"Pentingnya penelitian ini tidak dapat dilebih-lebihkan," kata Dr. Richard Mayeux, seorang spesialis Alzheimer di Columbia University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
"Pengetahuan tentang waktu kejadian fisiologis ini sangat penting untuk menguji cara-cara baru dalam mengobati dan bahkan mungkin mencegah Alzheimer," komentarnya dalam sebuah tulisan yang diterbitkan bersama laporan hasil penelitian.
Para ilmuwan sudah mengetahui bahwa pada bentuk genetik Alzheimer yang langka yang menyerang orang muda, bentuk amiloid yang beracun mulai berkembang sekitar 20 tahun lebih awal dari gejala. Pada titik tertentu setelah itu, tau juga berkembang.
Temuan baru ini menunjukkan urutan perubahan biomarker yang umum terjadi pada Alzheimer yang berkaitan dengan usia.
Para peneliti dari Pusat Inovasi Gangguan Neurologis Beijing membandingkan 648 orang yang kemudian ditemukan menderita Alzheimer dengan jumlah yang sama yang tetap sehat. Temuan amiloid pada pasien Alzheimer di masa depan adalah penemuan utama.
Perbedaan dalam tau ditemukan berikutnya, diikuti oleh penanda masalah dalam cara neuron berkomunikasi. Beberapa tahun setelah itu, penelitian ini menemukan perbedaan penyusutan otak dan skor tes kognitif antara kedua kelompok.
"Semakin banyak kita tahu tentang target pengobatan Alzheimer yang layak dan kapan harus mengatasinya, semakin baik dan cepat kita dapat mengembangkan terapi dan pencegahan baru," kata Claire Sexton, direktur program ilmiah di Alzheimer's Association. Dia mencatat bahwa tes darah akan segera hadir yang menjanjikan untuk juga membantu dengan mempermudah menemukan amiloid dan tau.
Tahun lalu, Leqembi menjadi obat pertama yang disetujui yang dapat memperlambat perburukan Alzheimer dini selama beberapa bulan. Obat ini bekerja dengan membersihkan sebagian protein amiloid. Obat lain sedang dikembangkan untuk menargetkan tau.***
Sumber: Associated Press, Voice of America
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
