
Tes Genetik Akurat untuk 10 Penyakit Siap Digunakan di Masa Depan
Iptek | 2024-02-21 06:47:12
TES genetik yang akurat untuk 10 penyakit umum bakal siap untuk digunakan di masa depan di ruang-ruang praktik dokter. Demikian menurut sebuah penelitian terbaru.
Pemindaian gen untuk 10 penyakit umum telah diolah sampai pada titik di mana mereka sekarang sedang diuji coba dalam penelitian klinis. Hal ini ditegaskan tim peneliti di Broad Institute of MIT dan Harvard, Amerika Serikat.
Tes-tes ini mengevaluasi risiko genetik spesifik seseorang untuk kondisi-kondisi seperti fibrilasi atrium, kanker payudara, penyakit ginjal, penyakit jantung, kolesterol tinggi, kanker prostat, asma, diabetes tipe 1 dan tipe 2, serta obesitas.
"Dengan penelitian ini, kami telah mengambil langkah pertama untuk menunjukkan potensi di seluruh populasi yang beragam," kata peneliti Niall Lennon, kepala gugus tugas ilmiah Broad Clinical Labs.
"Kami berharap di masa depan informasi semacam ini dapat digunakan dalam pengobatan preventif untuk membantu orang mengambil tindakan yang menurunkan risiko penyakit," tambah Lennon, dalam siaran pers Broad Institute.
Para peneliti menganalisis skor risiko genetik dengan menggunakan kelompok yang terdiri dari 2.500 orang. Sekitar satu dari lima peserta ditemukan berisiko tinggi untuk setidaknya satu dari 10 penyakit yang ditargetkan, demikian hasil penelitian menunjukkan.
Tes-tes tersebut kini digunakan untuk mengevaluasi risiko 25.000 peserta di 10 pusat medis akademis di seluruh Amerika Serikat, kata para peneliti. Pusat-pusat tersebut merupakan bagian dari jaringan Rekam Medis Elektronik dan Genomik, sebuah upaya yang didanai oleh pemerintah federal untuk mempelajari bagaimana data genetik dapat meningkatkan perawatan kesehatan.
Untuk masing-masing dari 10 penyakit, para peneliti mengidentifikasi dan memverifikasi titik-titik yang tepat dalam genom untuk dianalisis skor risikonya.
Untuk membuat skor risiko lebih akurat, para peneliti juga memperluas tinjauan bukti mereka dengan menyertakan orang-orang dari keturunan genetik yang berbeda. Hingga saat ini, tes semacam itu sebagian besar didasarkan pada data genetik dari orang-orang keturunan Eropa.
Tim ini menggunakan data dari Program Penelitian All of Us yang didanai oleh pemerintah federal, yang mengumpulkan informasi kesehatan dari 1 juta orang dari berbagai latar belakang di Amerika Serikat.
Menurut para peneliti, kumpulan data All of Us mencakup tiga kali lebih banyak orang dari keturunan non-Eropa dibandingkan dengan kumpulan data genetik utama lainnya yang digunakan untuk mengembangkan skor risiko genetik.
Hasilnya, tes baru ini lebih baik dalam mengkalibrasi skor risiko genetik seseorang terhadap keturunannya.
"Kami tidak dapat memperbaiki semua bias dalam skor risiko, tetapi kami dapat memastikan bahwa jika seseorang berada dalam kelompok berisiko tinggi untuk suatu penyakit, mereka akan diidentifikasi sebagai berisiko tinggi, terlepas dari apa pun garis keturunan genetik mereka," kata Lennon.
Para peneliti juga mengevaluasi skor yang mengindikasikan risiko penyakit yang dapat diturunkan melalui perawatan medis, skrining untuk mendeteksi penyakit secara dini, atau perubahan gaya hidup seperti makan dengan benar, berolahraga, dan tidur nyenyak.
"Sangatlah penting bahwa kami tidak memberikan hasil yang tidak dapat mereka lakukan," kata Lennon.
Studi lanjutan akan mengevaluasi seberapa baik skor tersebut memprediksi risiko, dan bagaimana skor risiko dapat mempengaruhi perawatan kesehatan pasien.***
Sumber: United Press International
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.