Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Produsen Plastik Menyesatkan Publik tentang Daur Ulang Plastik

Gaya Hidup | Monday, 19 Feb 2024, 06:15 WIB
Plastik mendominasi jenis sampah di TPA. Foto: Thoudy Badai/Republika via republika.co.id.

DAUR ulang telah dipromosikan sebagai solusi untuk pengelolaan sampah plastik selama lebih dari 50 tahun.

Namun, perusahaan minyak besar dan industri plastik telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa ini bukanlah solusi yang layak secara teknis dan ekonomis. Demikian ungkap sebuah laporan terbaru.

Menggabungkan penelitian yang ada dan dokumen internal yang baru-baru ini diungkapkan, laporan oleh Center for Climate Integrity Research (CCI) dapat menjadi dasar untuk tindakan hukum, kata penulis laporan.

"Ketika perusahaan dan kelompok perdagangan mengetahui bahwa produk mereka menimbulkan risiko besar bagi masyarakat, dan kemudian berbohong kepada publik dan pembuat kebijakan tentang hal itu, mereka harus bertanggung jawab," kata Presiden CCI, Richard Wiles, seperti dikutip Euro News.

"Akuntabilitas berarti menghentikan kebohongan, mengatakan yang sebenarnya, dan membayar kerusakan yang mereka sebabkan," lanjutnya.

Laporan ini mengungkap kecurangan pemasaran dan kampanye pendidikan publik yang digunakan untuk mempromosikan plastik sebagai produk yang dapat didaur ulang, meskipun mereka tahu bahwa itu bukanlah solusi yang bisa diterapkan.

Strategi ini memungkinkan industri plastik sekali pakai untuk berkembang, sekaligus menghindari regulasi untuk mengatasi limbah dan polusi secara efektif, bunyi laporan tersebut.

Sementara itu, menurut Vinyl Institute (VI), daur ulang tidak dapat dianggap sebagai solusi limbah padat permanen [untuk plastik], karena hanya memperpanjang waktu hingga suatu barang dibuang.

Direktur pendiri grup ini, Roy Gottesman, menyoroti masalah inidengan menegasakan bahwa daur ulang tidak dapat dilakukan tanpa batas waktu, dan tidak akan menyelesaikan masalah sampah."

Dengan ribuan jenis yang berbeda yang digunakan dalam produk sehari-hari, plastik sukar dikumpulkan dan disortir. Plastik juga akan terurai setelah satu atau dua kali pemakaian, dan menjadi lebih beracun setiap kali digunakan kembali.

Meskipun mengetahui hal ini, perusahaan minyak dan plastik terus mendorong kampanye yang mempromosikan daur ulang.

Sebagai contoh, bayangkan simbol segitiga 'panah yang mengejar' untuk menunjukkan bahwa kemasan dapat didaur ulang. Hal ini diperkenalkan meskipun diketahui sistem ini tidak mungkin berhasil karena tren wadah komposit, yang terbuat dari berbagai jenis plastik.

Sebegitu jauh, cara terbaik untuk mengurangi polusi plastik adalah dengan menghindari penggunaan plastik sekali pakai.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image