Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Merokok Punya Dampak Jangka Panjang terhadap Sistem Kekebalan Tubuh

Info Sehat | 2024-02-18 15:51:15
Rokok pengaruhi sistem kekebalan tubuh. Foto: EPA-EFE/Adi Weda via republika.co.id.

MEROKOK memiliki dampak jangka panjang terhadap sistem kekebalan tubuh. Demikian menurut sebuah penelitian teranyar.

Para peneliti dari Institut Pasteur Prancis telah menemukan bahwa bertahun-tahun setelah perokok berhenti merokok, efek tembakau terhadap pertahanan kekebalan tubuh ternyata masih ada.

Untuk penelitian ini, para peneliti mempelajari faktor-faktor lain, selain usia, jenis kelamin, dan genetika, yang berperan dalam bagaimana tubuh mempertahankan diri dari serangan luar.

Mereka mengekspos sampel darah dari 1.000 orang yang sehat terhadap virus dan bakteri dan mengamati respon kekebalan tubuh mereka, dengan melihat 136 variabel termasuk indeks massa tubuh (BMI), merokok, tidur, olahraga, dan lainnya.

Tiga variabel yang menonjol adalah: merokok, infeksi sitomegalovirus laten (virus tanpa gejala dalam keluarga herpes), dan BMI.

Tim peneliti menjelasakan bahwa perokok memiliki respons inflamasi yang meningkat ketika dirangsang dengan bakteri, yang lantas hilang ketika mereka berhenti merokok. Tetapi, efek merokok pada respons sel T, sel-sel yang membantu melindungi diri kita dari penyakit, tetap berlanjut bertahun-tahun setelah berhenti.

"Perbandingan respons imun pada perokok dan mantan perokok mengungkapkan bahwa respons inflamasi kembali ke tingkat normal dengan cepat setelah berhenti merokok, sementara dampak pada kekebalan adaptif bertahan selama 10 hingga 15 tahun," ungkap Darragh Duffy, kepala Unit Imunologi Translasi di Institut Pasteur dan salah seorang penulis penelitian, sebagaimana dikutip Euro News.

"Ini adalah untuk pertama kalinya diketahui adanya pengaruh jangka panjang dari merokok terhadap respons kekebalan tubuh".

Para peneliti mengatakan bahwa tampaknya merokok menyebabkan perubahan jangka panjang pada sistem kekebalan tubuh dengan mempengaruhi ekspresi gen.

"Ini adalah penemuan besar yang menjelaskan dampak merokok terhadap kekebalan tubuh individu yang sehat dan juga, sebagai perbandingan, terhadap kekebalan tubuh individu yang menderita berbagai penyakit," kata Violaine Saint-André, ahli biologi komputasi di Institut Pasteur, yang merupakan penulis utama penelitian ini.

Para peneliti mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan pada populasi yang lebih beragam. Penelitian lebih lanjut juga dapat membantu mengidentifikasi interaksi protein dan gen yang dipengaruhi oleh merokok.

"Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang efek merokok terhadap kesehatan manusia, dan peran efek lingkungan yang dapat dimodifikasi terhadap variabilitas respon imun," tim peneliti menyimpulkan.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image