Studi: Sering Konsumsi Daging Tingkatkan Kemungkinan Gangguan Otak Degeneratif
Gaya Hidup | 2024-02-10 05:48:01SEBUAH penelitian teranyar menemukan bahwa pasien yang didiagnosis mengidap Alzheimer cenderung secara teratur mengonsumsi daging dan makanan olahan.
Para peneliti dari Bond University di Australia meyakini bahwa mereka telah menemukan hubungan yang kuat antara gangguan otak degeneratif dan konsumsi daging dan makanan olah setelah mempelajari 438 orang yang menjadi partisipan penelitian.
Dari jumlah tersebut, 108 orang mengidap penyakit Alzheimer, sementara 330 orang berada dalam kelompok kontrol.
Mereka yang didiagnosis dengan penyakit neurologis tersebut secara teratur mengonsumsi makanan olahan seperti pai daging, sosis, ham, pizza, dan hamburger. Demikian dikatakan para peneliti.
Pola makan mereka terdiri dari lebih sedikit buah dan sayuran, sementara asupan wine mereka relatif lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Tahera Ahmed, penulis utama penelitian ini, memiliki hubungan pribadi dengan penelitian ini. Dia memiliki seorang nenek dan bibi yang menderita Alzheimer.
"Sayangnya, kami tidak mengetahuinya saat itu. Kami pikir itu hanya masalah demensia karena usia tua," kata Ahmed dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Bond University.
"Ketika saya memulai penelitian saya tentang Alzheimer, saya menyadari bahwa nenek saya memiliki semua gejalanya".
Kuldeep Kumar, salah seorang partisipan dalam penelitian ini, kehilangan ayahnya karena penyakit tersebut.
Ahmed berharap penelitiannya akan mendorong kaum muda untuk mengadopsi kebiasaan makan yang lebih sehat untuk melindungi otak mereka.
"Meningkatkan kesadaran di kalangan anak muda tentang manfaat mengonsumsi sayuran hijau, makanan organik atau makanan rumahan sangat penting, dibandingkan dengan memanjakan diri dengan makanan cepat saji atau makanan olahan," tambahnya.
Penelitian sebelumnya juga telah menemukan hubungan antara pola makan yang banyak mengonsumsi daging dan penyakit Alzheimer.
Satu penelitian yang diterbitkan tahun lalu dalam Journal of Alzheimer's Disease menemukan bahwa faktor risiko demensia termasuk konsumsi lemak jenuh dan daging yang lebih tinggi serta makanan olahan dan ultra-olahan.
Alzheimer adalah penyakit fatal yang saat ini belum ada pengobatan atau penyembuhannya. Ini adalah bentuk demensia yang paling umum, dan diperkirakan mencakup lebih dari 50 persen kasus.***
Sumber: Euro News
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.