Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Menulis dengan Tangan Baik untuk Otak Anda

Eduaksi | 2024-02-07 22:12:03
Sumber gambar: ABC

Penelitian menemukan tulisan tangan dapat meningkatkan koneksi kognitif.

Poin-Poin Penting

· Tulisan tangan merangsang koneksi otak kompleks yang penting dalam menyandikan informasi baru dan membentuk ingatan.

· Penelitian menunjukkan siswa yang membuat catatan dengan tangan mendapat nilai ujian yang lebih baik dibandingkan siswa yang mengetik catatan.

· Orang yang menulis acara kalender dengan tangan lebih mungkin mengingatnya di kemudian hari.

Ribuan orang kini menggunakan perangkat pintar mereka untuk membuat daftar belanjaan. Siswa lebih cenderung mengetik catatan di kelas daripada menuliskannya. Dan kita sering mengetik atau mendiktekan pengingat kalender ke ponsel cerdas kita alih-alih menuliskannya di kalender dinding. Singkatnya, orang-orang di seluruh dunia dan di berbagai lingkungan pada dasarnya menggunakan perangkat digital untuk mencatat hal-hal yang ingin mereka ingat.

Ternyata, itu mungkin bukan hal yang baik. Sejumlah besar bukti menunjukkan bahwa tulisan tangan menstimulasi koneksi otak yang berbeda dan lebih kompleks yang penting dalam menyandikan informasi baru dan membentuk ingatan.

Studi terbaru yang mendukung gagasan ini diterbitkan bulan lalu di jurnal Frontiers in Psychology. Para peneliti di Norwegia meminta mahasiswa untuk menulis setiap kata menggunakan pena digital pada layar sentuh atau menggunakan satu jari untuk mengetik semuanya sambil mengukur aktivitas listrik di otak mereka menggunakan high-density electroencephalogram (EEG).

Mereka menemukan bahwa pola konektivitas otak jauh lebih rumit dan tersebar luas pada partisipan yang menulis dengan tangan dibandingkan dengan mereka yang mengetik. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan tangan yang terkontrol secara tepat yang terjadi saat menulis mengarah pada pola spasial dan temporal di otak yang mendorong pembelajaran.

Penelitian ini menambah banyak penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa tulisan tangan mengaktifkan otak dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh bentuk pencatatan informasi lainnya.

Tinjauan sistematis tahun 2022 yang dilakukan oleh seorang mahasiswa doktoral di Universitas Louisville menggabungkan data dari 33 penelitian untuk mengevaluasi apakah membuat catatan dengan tangan versus mengetik memengaruhi kinerja siswa dalam ujian. Tinjauan tersebut menemukan bahwa siswa yang membuat catatan tulisan tangan mendapat nilai yang jauh lebih tinggi pada kuis tentang materi tersebut dibandingkan dengan siswa yang mengetik catatan.

Namun Anda tidak harus menjadi pelajar untuk mendapatkan manfaat dari tulisan tangan. Sebuah studi pada tahun 2021 yang dilakukan oleh peneliti Jepang menemukan bahwa partisipan yang mencatat informasi acara kalender di kalender kertas menunjukkan lebih banyak aktivitas otak dibandingkan subjek yang mencatat informasi yang sama ke ponsel cerdas ketika mereka mencoba mengingat detail informasi tersebut nanti. Selain itu, peserta yang menulis di kalendernya mengingat informasi 25% lebih cepat dibandingkan mereka yang mengetiknya di ponsel pintar.

Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tulisan tangan sangat penting dalam perkembangan otak anak. Penelitian ini meminta anak-anak pra-melek huruf berusia lima tahun untuk menulis, mengetik, dan menelusuri huruf saat menjalani pemindaian MRI fungsional. Siswa yang menulis dengan tangan merupakan satu-satunya yang mendemonstrasikan aktivitas otak pada sirkuit otak yang digunakan dalam pembelajaran membaca.

Pesan yang bisa Anda peroleh: Jika Anda perlu mengingat sesuatu, tulislah! Ada bukti jelas bahwa tindakan menulis membantu kita belajar dan mengingat.

***

Solo, Rabu, 7 Februari 2024. 10:02 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image