Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

7 Langkah Cerdas Meluruskan Kesalahan Si Buah Hati

Parenting | Monday, 05 Feb 2024, 18:45 WIB
Sumber foto: Klik Dokter

Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban kita untuk membimbing anak-anak kita ke jalan yang benar. Salah satu caranya adalah dengan meluruskan kesalahan yang mungkin dilakukan oleh anak. Namun, dalam melakukan hal tersebut, orang tua pun harus memiliki dasar dan alasan yang kuat. Meluruskan kesalahan anak tanpa dasar yang jelas justru dapat berakibat buruk bagi hubungan orang tua dan anak.

Pertama, orang tua perlu mengetahui apakah perbuatan anaknya memang benar-benar merupakan suatu kesalahan yang memerlukan koreksi. Bila tidak demikian, maka janganlah terburu-buru melarang atau memarahi anak. Sebaliknya, amatilah dulu apa motivasi dan tujuan di balik tindakan tersebut. Kadang anak melakukan sesuatu dengan tujuan baik, meski caranya kurang tepat. Diskusikan pelan-pelan agar anak paham.


Kedua, bila memang perbuatan anak tersebut merupakan kesalahan, orang tua harus bisa menjelaskan mengapa itu salah. Anak cenderung suka bertanya dan ingin tahu alasan di balik semua hal. Jika orang tua tidak bisa memberi penjelasan yang memadai, maka anak tidak akan mengikuti arahan dengan baik dan cenderung membangkang.


Ketiga, dasar yang digunakan orang tua dalam meluruskan kesalahan anak harus sesuai dengan konteksnya. Misalnya jika kesalahannya berkaitan dengan peraturan, tunjukkan peraturan mana yang dilanggar. Jika berkaitan dengan kesehatan, jelaskan dampak negatifnya bagi kesehatan. Jika berkaitan dengan moral, berilah pengertian tentang nilai baik dan buruk.


Keempat, terlebih jika kesalahan anak berkaitan dengan syariat atau ajaran agama, orang tua wajib menguasai dasar-dasar syariat dengan baik. Rujuklah kepada Al-Qur'an dan Hadits, atau bertanyalah kepada ulama untuk mendapatkan dalil dan penjelasan yang benar secara syariat. Hal ini penting agar anak mendapat pemahaman yang lurus tentang ajaran agamanya.


Kelima, hindari meluruskan kesalahan anak hanya berdasarkan anggapan atau kebiasaan yang salah. Pastikan bahwa apa yang Anda larang dan anggap salah itu memang sesuai dengan ketentuan syariat, bukan sekadar tradisi yang keliru. Jika tidak, maka yang terjadi justru anak menjadi bingung antara ajaran agama yang benar dengan tradisi yang sebenarnya tidak berdasar syariat.


Keenam, selalu luruskan kesalahan anak dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. Jangan melakukannya dengan emosi atau kemarahan yang bisa melukai hati anak. Berikan penjelasan secara bijak dan penuh kasih sayang agar anak mau menerima. Tunjukkan juga teladan yang baik sebagai orang tua.


Ketujuh, dalam proses meluruskan kesalahan, jangan lupa untuk memotivasi anak agar tidak mengulang kesalahan serupa di masa depan. Beri semangat dan arahan konkret agar anak dapat memperbaiki diri dan terus belajar ke arah yang lebih baik.


Itulah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan orang tua dalam meluruskan kesalahan anak, khususnya terkait dasar dan alasan yang digunakan. Dengan begitu, anak akan mengerti mengapa perilakunya salah dan mau memperbaiki diri, bukan sekadar menurut karena takut atau terpaksa. Meluruskan kesalahan memang tidak mudah,butuh kesabaran dan kebijaksanaan. Namun jika dilakukan dengan cara yang benar, ini akan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah yang lebih baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image