Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Ini yang Terjadi Jika Permukaan Air Laut Naik hingga Lebih Dua Meter

Teknologi | 2024-02-01 17:57:45
Permukaan air laut dapat naik antara 36 centimeter hingga 126 centimeter pada tahun 2100. Foto: David Muharmansyah/ANTARA via republika.co.id.

BUNTUT dari Bumi yang kian memanas yaitu terus meningkatnya permukaan air laut. Berbagai kajian menunjukkan, sejak tahun 1880-an, rata-rata permukaan air laut secara global telah naik sekitar 16 centimeter hingga 21 centimeter. Setengah dari kenaikan tersebut telah terjadi selama tiga dekade terakhir.

Peningkatan suhu Bumi menjadi penyumbang terbesar [50 persen] kenaikan permukaan air laut sepanjang rentang tahun 1971-2018. Menyusul berikutnya adalah pencairan gletser [22 persen], pencairan lapisan es [20 persen], serta berubahnya penyimpanan air di daratan [6 persen].

Menurut para ahli terdapat setidaknya dua skenario terkait meningkatnya permukaan air laut. Skenario pertama, jika peningkatan temperatur Bumi di bawah 2 derajat Celcius, maka permukaan air laut dapat naik antara 36 centimeter hingga 126 centimeter pada tahun 2100.

Adapun skenario kedua, yang merupakan skenario paling buruk, jika temperatur Bumi meningkat hingga 5 derajat Celcius, maka kenaikan permukaan air laut dapat mencapai lebih dari dua meter, pada tahun 2100 mendatang.

Selain mengancam eksistensi kota-kota pesisir dan negara kepulauan, kenaikan permukaan laut hingga sekitar lebih dari dua meter akan pula melahirkan gelombang migrasi massal, yang membawa implikasi secara ekonomi, lingkungan, dan hak asasi manusia [HAM].

Menurut Cities Climate Leadership Group [CCLG], sebagian besar migrasi terkait kenaikan permukaan air laut maupun bencana yang terkait iklim akan terjadi di dalam lingkup domestik, dengan pergerakan di kawasan urban bakal mendominasi.

Selain itu, kenaikan permukaan laut sebesar lebih dari dua meter akan meningkatkan erosi dan menyebabkan banjir permanen di daerah dataran rendah yang tidak terlindungi yang sangat penting bagi pembangunan manusia dan ekosistem yang unik.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image