Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Apakah Pembesaran Prostat Pertanda Kanker?

Gaya Hidup | 2024-01-31 18:26:57
Prostat adalah organ kecil dari sistem reproduksi pria.Ukuran dan bentuknya kira-kira sebesar buah kenari. Sumber gambar: advancedurology.com.

JIKA kaum perempuan lazim terserang kanker payudara, maka kaum pria lazim terserang kanker prostat. Apa tanda-tandanya?

Prostat adalah organ kecil dari sistem reproduksi pria.Ukuran dan bentuknya kira-kira sebesar buah kenari. Prostat terletak di bawah kandung kemih, organ yang menyimpan air kemih untuk sementara.

Prostat membantu memproduksi air mani, cairan yang membawa sel sperma yang diperlukan untuk reproduksi manusia. Prostat mengelilingi bagian uretra, sebuah tabung yang membawa sperma dari testis atau urin keluar dari kandung kemih melalui penis.

Seiring bertambahnya usia seorang pria, prostat cenderung tumbuh lebih besar. Para ahli medis mengatakan bahwa prostat dapat tumbuh dari sebesar kenari menjadi sebesar buah aprikot kala pria berusia 40 tahun, dan kemudian menjadi sebesar lemon pada usia 60 tahun. Ukuran prostat yang lebih besar kemudian dapat menekan uretra dan menyebabkan masalah dalam buang air kecil.

National Institutes of Health (NIH) menyebut bahwa pria berusia 30-an dan 40-an mungkin mulai mengalami masalah dalam buang air kecil. Lembaga ini menyarankan para pria untuk mencari bantuan medis jika mereka mengalami salah satu dari empat kondisi sebagai berikut.

1] Buang air kecil lebih sering di siang dan malam hari.

2] Selalu memiliki kebutuhan mendesak untuk buang air kecil.

3] Mengalami kesulitan buang air kecil atau buang air kecil dengan sangat lambat.

4] Merasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.

NIH mengatakan bahwa tiga masalah prostat yang paling umum adalah prostatitis (atau radang prostat), pembesaran prostat (juga dikenal hiperplasia prostat jinak), dan kanker prostat.

Prostatitis adalah peradangan pada prostat yang dapat diakibatkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini mempengaruhi setidaknya setengah dari semua pria pada suatu waktu dalam hidupnya.

Pembersaran prostat atau hiperlasia prostat jinak tidak terkait dengan kanker dan tidak meningkatkan risiko pria terkena kanker prostat. Ini cuma pertumbuhan sel yang tidak biasa.

Mereka yang mengalami pembesaran prostat dapat membatasi minum di malam hari dan lebih sering ke kamar kecil untuk mengosongkan kandung kemih.

Mereka yang mengalami pembesaran prostat sedang dapat menggunakan obat yang membantu mengurangi ukuran prostat. Obat-obatan yang disebut "penghambat 5 alfa-reduktase" membantu mengecilkan prostat, mengurangi penyumbatan, dan membatasi kebutuhan akan operasi medis invasif yang disebut pembedahan.

Pada kasus yang lebih parah, pembedahan diperlukan bila pengobatan dengan obat tidak berhasil.

Perawatan bedah yang paling umum adalah memotong jaringan prostat ekstra. Pada kasus yang jarang terjadi, ketika prostat sangat besar, dokter mungkin mempertimbangkan pengangkatan organ secara keseluruhan.

Bagaimana dengan kanker prostat? American Cancer Society mengatakan bahwa kanker prostat adalah kanker kedua yang paling umum terjadi pada pria.

Kanker prostat cenderung tumbuh lambat dibandingkan dengan sebagian besar kanker lainnya. Perubahan sel dapat dimulai bertahun-tahun sebelum tumor menjadi cukup besar untuk menimbulkan tanda-tanda yang nyata.

Selain kesulitan buang air kecil, gejala lain kanker prostat meliputi hal-hal berikut.

1] Adanya darah dalam urin atau air mani.

2] Rasa nyeri saat ejakulasi.

3] Nyeri yang terus-menerus di daerah punggung, pinggul atau panggul.

Ada beberapa tes skrining untuk mencari tanda-tanda kemungkinan kanker prostat. Tes ini meliputi tes urine, pemeriksaan fisik dan tes antigen spesifik prostat (PSA).

Jika gejala atau tes menunjukkan kemungkinan kanker prostat, biopsi prostat perlu dilakukan. Dokter akan mengangkat beberapa jaringan kecil dari prostat dan memeriksa bahan untuk mencari sel kanker. Perawatan atau terapi apa pun yang mungkin dilakukan setelahnya akan bergantung pada sejauh mana kanker telah berkembang.***

Sumber: National Institutes of Health, American Cancer Society, Associated Press, Voice of America

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image