Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

AI Bantu Indentifikasi Dua Subtipe Kanker Prostat

Teknologi | 2024-03-01 08:38:23
Kanker prostat yang terdeteksi lewat CT scan. Foto: Mads Ryø Jochumsen/Wikimedia Commons via UPI.

MENGGUNAKAN teknologi kecerdasan buatan, penelitian yang dilakukan oleh dua universitas di Inggris telah mengidentifikasi bentuk kanker prostat agresif baru, dan memungkinkan dapat mengubah cara penyakit ini ditemukan dan diobati.

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Oxford dan Universitas Manchester, hasilnya diterbitkan pada hari Kamis [29/2/2024] di jurnal Cell Genomics.

Penelitian kanker prostat yang dibantu AI ini mengidentifikasi dua subtipe berbeda, yang disebut evotipe, yang memengaruhi prostat.

“Tim peneliti berharap temuan mereka dapat menyelamatkan ribuan nyawa di masa depan dan merevolusi cara diagnosis dan pengobatan kanker prostat,” kata laporan penelitian itu. “Pada akhirnya, ini bisa memberikan perawatan yang disesuaikan untuk setiap pasien berdasarkan tes genetik, yang juga akan diberikan menggunakan bantuan AI,” sambung laporan tersebut.

Kanker prostat adalah bentuk kanker paling umum yang menyerang pria, dengan sekitar 52.000 kasus setiap tahunnya, menurut manajer sains senior Cancer Research UK, Rupal Mistry.

“Hasil penelitian yang diterbitkan hari ini oleh konsorsium peneliti global ini mempunyai potensi untuk membuat perbedaan nyata bagi orang-orang yang terkena kanker prostat,” kata Mistry. “Semakin kita memahami tentang kanker, semakin besar peluang kita untuk mengembangkan pengobatan untuk mengalahkannya,” sambungnya.

Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana kanker prostat dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik, emosional dan mental.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa tumor prostat berevolusi melalui berbagai jalur, mengarah ke dua jenis penyakit berbeda,” jelas Dan Woodcock, peneliti dari Universitas Oxford. Menurutnya, pemahaman ini sangat penting karena memungkinkan kita mengklasifikasikan tumor berdasarkan bagaimana kanker berevolusi, bukan hanya berdasarkan mutasi gen atau pola ekspresi individu.

Naomi Elster, direktur penelitian di Prostate Cancer Research mengatakan, perlu diketahui lebih banyak tentang apa sebenarnya arti diagnosis kanker prostat.

“Saat ini kita belum cukup mengetahui apa arti diagnosis kanker prostat. Ada banyak pria yang mengidap penyakit yang sedang atau mungkin menjadi agresif dan kemampuan mengobati penyakit agresif dengan lebih efektif sangatlah penting," sebut Elster.

“Tetapi di sisi lain adalah terlalu banyak pria yang hidup dengan efek samping pengobatan kanker yang mungkin tidak mereka perlukan,” tegasnya.***

Sumber: United Press International

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image