Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dimas Muhammad Erlangga

Ide Neoliberalisme Merosot, Isu Kemandirian Menguat

Politik | Wednesday, 31 Jan 2024, 06:58 WIB
Dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 ini, isu tentang kemandirian nasional cukup dominan. Bahkan, tiga pasang calon presiden yang akan berkontestasi dalam pilpres kali ini mengusung isu kemandirian itu dalam visi-misinya.

menguatnya isu kemandirian nasional ini tidak terlepas dari meluasnya ketidakpuasan rakyat marhaen terhadap kebijakan neoliberal dan dampak-dampaknya.

Kebijakan neoliberal terbukti gagal mensejahterakan rakyat miskin dan memajukan ekonomi nasional. Jadinya, ide-ide yang mengelilingnya pun, semisal investasi asing sebagai motor perekonomian, mulai digugat oleh banyak orang.

dalam 4 pemilu sebelumnya, yakni Pemilu 2004, 2009, 2014 dan 2019, ide-ide neoliberal cukup dominan. Ditambah lagi, kata dia, kaum neoliberal menjual isu pemerintahan bersih untuk memikat minat pemilih yang sudah jenuh dengan praktek korupsi-kolusi-nepotisme.

Namun, dalam dua periode kekuasaan rezim neoliberal SBY Dan Jokowi, kebijakan neoliberal terbukti hanya membawa bangsa ini dalam situasi keterpurukan ekonomi, seperti menguatnya penguasaan kapital asing terhadap sumber daya dan aset nasional, jeratan utang luar negeri, ketergantungan terhadap impor, dan lain-lain.

Lebih parah lagi, janji pemerintahan bersih di bawah kekuasaan neoliberal tidak terbukti. Yang terjadi, di bawah rezim neoliberal, negara dan aparatusnya hanya menjadi instrumen untuk melayani kapital asing. Ini yang membuat maraknya praktek suap dan korupsi-kolusi-nepotisme dalam proses pengalihan sumber daya alam kepada investor asing.

situasi itulah yang membuat rakyat miskin menghendaki haluan baru dalam Pilpres 2024 ini, yakni jalan kemandirian nasional, sebagai antitesa dari dari rezim neoliberal yang hanya menjadi boneka atau komprador modal asing.

Bisa dikatakan, menguatnya isu kemandirian nasional ini adalah bentuk kemenangan gagasan bagi kaum nasionalis. Ide neoliberal bukan hanya terpuruk, tapi mereka bahkan tidak sanggup mengajukan capres-cawapresnya sendiri dalam pilpres 2024 ini.

Akibatnya, isu kemandirian nasional ini sangat berpotensi dimoderasi dan digembosi. Dalam konteks Pilpres, ia merujuk potensi moderasi itu sangat mungkin terjadi tatkala tiga kubu capres nasionalis justru saling berhadap-hadapan dan sama-sama membuka pintu koalisi dengan partai dan elit-elit bermental komprador.

Karena itu, saya menyerukan kepada seluruh kekuatan nasionalis dan rakyat kecil untuk memagari dan mengawal isu kemandirian nasional ini agar tidak dimoderasi atau digembosi oleh kekuatan-kekuatan yang tidak menghendaki Indonesia menjadi bangsa mandiri, berdaulat, dan berkepribadian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image