Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image desy dwi

Spencer X, Wakil Juara Betboxing yang Memulai Karir Sejak Kecil

Gaya Hidup | Wednesday, 12 Jan 2022, 20:19 WIB

Spencer Polanco Knight atau yang lebih akrab disapa dengan Spencer X merupakan seorang bintang Beatbox dan Youtuber muda , ia lahir pada tanggal 20 April 1992 di New York. Spencer merupakan seorang keturunan China dan Ekuador yang tumbuh dan besar di Manhattan New York.

Namanya mulai melambung tinggi saat ia menggunggah videonya yang bermain Beatbox di akun TikTok pribadi miliknya, perhatian publikpun langsung tertuju pada Spencer berkat bakat menarik yang ia miliki itu. Dalam video itu, Spencer berhasil menunjukkan kemampuan Beatbox yang memukau, yakni satu suara vokal dan 20 soundeffect yang bisa ia tampilkan sekaligus. Bahkan akun TikTok pribadi milik Spencer memiliki jumlah pengikut mencapai 38 juta, menjadikan Spencer sebagai tokoh media sosial yang paling banya diikuti.

Sejak kecil Spencer memang sudah menunjukkan bakat dan ketertaikannya pada dunia musik, kedua orang tua Spencerpun mendukung secara penuh cita-cita dan hobi sang anak ini. Bahkan Spencer pernah mengungkapkan bahwa kedua orang tua dan keluarganya selalu mendukung setiap karir yang dipilih olehnya, sang adik yang bernama Gigi juga mendukung karir sang kakak tanpa pernah ada penolakan atau tentangan dari pihak keluarga.

Berkat pencapaiannya ini, Spencer kerap kali dipercaya untuk menciptakan sebuah trek orisinal maupun trek-trek lainnya. Musik Beatbox yang diciptakan oleh Spencer memanglah mudah diterima oleh masyarakat, bahkan ia pernah melakukan kolaborasi bersama dengan artis dan bintang-bintang besar Amerika seperti Alicia Keys, Russ, Marsmello, Lopez Brother dan Sean Kingston.

Menurut wawancara yang pernah dilakukan oleh Spencer, sejak disekolah dasar ia memang tertarik kepada banyak alat musik seperti terompet, bass, dan perkusi. Sejak kecil pula Spencer sudah memiliki keinginan untuk menguasai banyak jenis alat musik, sejak saat itu pula Spencer mulai diperkenalkan pada dunia Beatbox oleh salah satu temannya. Pada saat itu juga Spencer langsung merasa kagum dengan seni Beatboxing, ia mulai mengamati dan belajar teknik-teknik dasar bermain Beatbox dengan bantuan temannya tadi.

Setelah menamatkan sekolah dasar dan menengahnya, Spencer tergabung dalam klub Hip-Hop dan tampil di beberapa acara sekolah menengah atas. Spencer juga pernah terdaftar sebagai salah satu anggota group accapela Midnight Rambles dan secara resmi bergabung dengan group acapella Backtrack.

Kepopuleran yang dimiliki oleh Spencer tak membuat mimpinya untuk bisa terkenal berhenti sampai disitu saja, ia ingin menunjukkan kemampuan Beatboxnya pada semua platfrom media sosial yang sekiranya bisa menghantarkan dia menuju kesuksesan. Pada bulan juli tahun 2020 lalu jumlah pengikut di akun YouTube milik Spencer sudah mencapai 3 juta Subscribber, sedangkan untuk akun Twitternya sudah mendapatkan lebih dari 2 juta pengikut. Padahal Spencer mengungkapkan bahwa ia belum lama membuka akun-akun media sosial ini selain TikTok, hal ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang merasa antusias dengan karya-karya yang akan diciptakan oleh Spencer.

Namanya yang semakin dikenal di kancah internasional membuat Spencer berhasil mengantongi beberapa penghargaan bergengsi berkat kemampuan Beatboxnya. Bahkan ia pernah mengantongi gelar sebagai wakil juara di Midwest Beatbox Battle di Ohio China, menjadikan Spencer sebagai artis unggulan pertama yang mampu menduduki gelar tersebut. Sampai saat ini Spencer masih fokus pada karir Beatboxnya, ia berharap bisa melakukan kolaborasi dengan banyak artis terkenal lainnya. kehidupan asmara dari Spencer sendiri sangatlah tertutup, sampai saat ini belum diketahui siapa pasangan dari pria berusia 30 tahun ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image