Ingin Kugapai Rindumu di Dunia Nyata, Bukan di Bumantara Maya
Sastra | 2022-01-12 19:32:04Kugapai Rindumu
pantaskah aku duduk di tamanmu yang indah?
pantaskah aku merindukanmu?
sementara bibirku kering dari memujamu
di hatiku hanya ada cinta untuk selainmu
aku tak tahu malu merindukanmu
kau begitu agung di hadapan-Nya
sementara aku hanya hamba dina
jiwaku bertahtakan hitamnya noda-noda dosa
tapi...
hatiku selalu menggebu-gebu
setiap saat aku rindu bertemu,
izinkan aku menggapai rindumu,
menggenggam syafa’atmu
shalawatullah ‘alaika, Ya Rasulallah
Bumantara Maya
pulsa dan kuota, sedekahku
group facebook dan whatsapp, jemaahku
para follower, ikhwan dan akhwatku
searching , browsing, chatting, amal harianku
meneroka youtube dan tiktok, tafakurku
cintaku hanya untuk para pe-like
benciku hanya untuk para pen-dislike
kewangianku, kebijakanku, saudara-saudaraku
hanya ada di bumantara maya
tak pernah berpijak di buana
aku tak peduli lagi dengan sikap jelekku
kepada tetangga
aku tak peduli lagi dengan kesulitan saudaraku
di dunia nyata
aku hanya ingin melangit, mengangkasa
viral di bumantara maya
aku hanya ingin jari-jariku kenyang
menari-nari di atas keyboard gadget
melalikan putaran bulatnya lingkaran tasbih
desah nafas dan gerak ragaku serba maya,
tapi mengharap surga yang nyata
Tuhan!
lancutkah aku?
Cisurupan Garut, revisi Awal Januari 2022
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.