Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Waspadai! Kesibukan Duniawi Picu Kelalaian Shalat

Agama | Friday, 26 Jan 2024, 14:22 WIB
Sumber foto: detik.com

Shalat merupakan kewajiban umat muslim yang harus dikerjakan 5 kali sehari semalam. Shalat adalah ibadah yang sangat penting dalam agama Islam, karena shalat merupakan tiang agama. Orang yang meninggalkan shalat berarti dia telah meruntuhkan sendi-sendi keislamannya.

Namun sayangnya, banyak orang yang lalai dalam menjalankan kewajiban shalatnya. Mereka lebih disibukkan oleh urusan duniawi seperti mengumpulkan harta, kekuasaan, jabatan, dan perniagaan. Akibatnya, shalat menjadi nomor sekian dalam prioritas hidup mereka. Padahal, meninggalkan shalat adalah dosa besar yang dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka.
Rasulullah SAW bersabda, "Antara seorang muslim dan kekufuran adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim dari Jabir bin Abdullah). Sabda Nabi ini menunjukkan betapa berbahayanya meninggalkan shalat bagi keimanan seseorang.
Salah satu penyebab utama orang meninggalkan shalat adalah kesibukan dengan urusan duniawi. Seseorang bisa sangat disibukkan mencari harta dan kekayaan sehingga ia melupakan kewajibannya shalat. Orang yang demikian akan berakhir seperti Qarun, yang telah dikutuk Allah karena kesombongannya dengan harta.
Qarun adalah seorang yang sangat kaya di zaman Nabi Musa AS. Ia dianugerahi kekayaan melimpah oleh Allah SWT. Namun Qarun lupa daratan dan menjadi sombong. Ia enggan bersedekah dan menolak perintah Nabi Musa untuk membayar zakat. Akibatnya, Allah membenamkannya ke dalam bumi beserta harta bendanya.
Kisah Qarun menjadi pelajaran penting bagi siapa saja yang melalaikan kewajiban agamanya karena disibukkan mengumpulkan harta dan kekayaan duniawi. Jangan sampai kita menjadi hamba harta yang lalai beribadah kepada Allah.
Selain harta, jabatan dan kekuasaan juga bisa membuat seseorang melupakan kewajibannya shalat. Orang yang disibukkan dengan urusan kerajaan dan pemerintahan seringkali lalai shalat karena merasa sibuk. Padahal waktu shalat tidak boleh ditawar-tawar, apapun kesibukan kita.
Fir'aun adalah contoh pemimpin yang lalai shalat karena disibukkan dengan urusan kerajaannya. Ia begitu angkuh dengan kekuasaannya dan menganggap dirinya tuhan. Akibatnya Allah tenggelamkan Fir'aun di laut Merah beserta tentara dan keretanya.
Haman adalah menteri dan penasihat Fir'aun yang juga ikut tenggelam bersamanya. Haman melalaikan kewajibannya karena terlalu disibukkan dengan jabatannya sebagai menteri Fir'aun. Ia lebih mementingkan kedudukan duniawinya daripada beribadah kepada Allah SWT.
Kisah Fir'aun dan Haman menjadi pelajaran agar kita tidak terlena dengan jabatan. Apapun tingginya jabatan yang kita pegang, kewajiban shalat tetap nomor satu. Jangan sampai kita menjadi pemimpin yang lalai shalat karena urusan pemerintahan.
Selain harta, kekuasaan, dan jabatan, kesibukan berdagang dan berbisnis juga bisa membuat seseorang melupakan kewajiban shalatnya. Contohnya adalah Ubay bin Khalaf, saudagar kaya di zaman Nabi Muhammad SAW yang sangat membenci beliau.
Diceritakan bahwa suatu hari Ubay sedang mengurus untanya di pasar. Saat tiba waktu shalat, ia menolak untuk berhenti berdagang dan melaksanakan shalat. Akibatnya Ubay dibunuh dalam Perang Uhud karena keengganannya shalat tersebut.
Kisah Ubay mengingatkan kita agar tidak mengutamakan urusan duniawi sampai melalaikan perintah Allah. Waktu shalat harus dijaga meskipun kita sedang sibuk bekerja atau berbisnis.
Jadi jelaslah bahwa meninggalkan shalat karena alasan kesibukan duniawi adalah kesalahan fatal. Kita harus menjadikan shalat sebagai prioritas utama dalam kehidupan, apapun kesibukan kita. Jangan sampai kita berakhir seperti Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf, yang dijauhkan Allah karena melalaikan shalat.
Selagi hayat masih dikandung badan, kita harus bersegera untuk shalat setiap waktunya tiba. Ingatlah bahwa sukses duniawi tidak ada apa-apanya dibandingkan keberhasilan akhirat. Maka janganlah kita menukarkan kenikmatan akhirat dengan kesenangan sesaat di dunia.
Menjaga shalat adalah kunci untuk meraih kebahagiaan hakiki di akhirat nanti. Marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan dengan mengerjakan shalat tepat waktu dan menjauhi kesibukan duniawi yang melalaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kekuatan kepada kita untuk konsisten melaksanakan shalat, amin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image