3 (Tiga) Nasihat Mengisi Bulan Rajab
Agama | 2024-01-23 09:06:15Menghadapi malam tanggal 1 Rajab 1445 H, ini menandai awal dari periode penting yang terletak di antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya'ban. Bulan ini memiliki makna khusus sebagai salah satu bulan suci, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. At Taubah: 36)
Keempat bulan suci yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Rajab berdiri sendiri di antara ketiga bulan haram yang berurutan.
Sabda Rasulullah (saw) saat Haji Wada', sebagaimana disampaikan oleh Abu Bakroh Nafi' bin Harits, lebih lanjut menekankan kekhususan bulan-bulan ini:
"Dalam khutbah Hajjatul Wada', Rasulullah (saw) bersabda, 'Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana saat Allah menciptakan langit dan bumi. Tahun terdiri dari dua belas bulan, di antaranya empat bulan suci. Tiga di antaranya berurutan: Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, dan bulan keempat adalah Rajab, yang berdiri sendiri di antara Jumada (akhirah) dan Sya'ban.'" (Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Abu Daud)
Dalam konteks bulan suci ini, pembimbing, Sheikh Muhammad bin Yusri dari Islamic Center Wadi Mubarak, memberikan nasehat berharga kepada jamaah:
1. Menjauhi Kedzholiman
Penting untuk menjauh dari segala bentuk kedzholiman. Allah dengan tegas melarang melakukan ketidakadilan selama bulan suci, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Ini termasuk menghindari ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), tajassus (memata-matai), dan tindakan lain yang bertentangan dengan syariat.
2. Menjauhi Dosa
Berbuat dosa selama bulan suci memperberat konsekuensinya. Mereka yang terlibat dalam perilaku dosa akan terbelenggu oleh kesalahan mereka, membuatnya sulit untuk tetap taat pada Allah dan sulit untuk meninggalkan perbuatan dosa tersebut.
3. Melakukan Amal Sholeh
Para ulama terdahulu menggambarkan Rajab sebagai "Bulan Menanam," menandakan waktu untuk menanam benih amal baik. Memulai puasa sunnah, menjaga lima waktu sholat, membaca Al-Qur'an, dan amal sholeh lainnya menjadi kontribusi untuk membangun dasar yang kuat bagi pertumbuhan spiritual. Persiapan ini menjadi sangat bermanfaat menjelang Ramadan.
Nasehat-nasehat ini menjadi panduan bagi individu untuk menjelajahi kekhususan bulan Rajab, mendorong mereka untuk memperkuat hubungan dengan Allah dan meningkatkan kesejahteraan spiritual mereka secara keseluruhan. Semoga bulan suci ini menjadi waktu refleksi, taubat, dan transformasi positif bagi semua orang yang beriman.//
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.