Talak 3 PDIP Terhadap Jokowi
Politik | 2024-01-22 14:57:23Ketidakhadiran Jokowi di acara ulang tahun partai PDI-Perjuangan pada tanggal 10 Januari 2024 kemarin dengan alasan adanya pertemuan dengan Filipina membuat publik bertanya-tanya ada apa sebenarnya hubungan Jokowi dengan partai pengusungnya. Mengingat kerenggangan ini sudah mulai terlihat secara gamblang sejak usaha pencalonan anaknya untuk menjadi cawapres paslon 02 kemarin dimana Prabowo bukan berasal dari partai PDI-P atau koalisinya.Sehingga sedikit banyak wajar jika PDI-P sendiri merasa terkhianati sebagai partai yang mengantarkan Jokowi untuk menjajaki setiap langkah karir politiknya hingga kini.
Ketegangan ini ditanggapi oleh pihak PDI dengan pemakluman karena yang dilakukan adalah tugasnya selaku kepala negara. Namun ketika sesi wawancara,Presiden Jokowi sendiri mengaku belum mendapat undangan untuk acara ulang tahun partai tersebut dan pertemuannya dengan Filipina sudah diatur sejak tiga bulan yang lalu. Sehingga bukan sengaja untuk tidak menghadiri acara ulang tahun partai pengusungnya namun ada hal yang lebih dari itu,apalagi nanti akan ada pembahasan investasi kepada Filipina sehingga diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara tersebut.
Kerenggangan tersebut ditengarai akibat dari sakit hatinya Jokowi terhadap pidato Megawati selaku ketua partai yang menyebutkan bahwa Jokowi bukanlah apa-apa jika tanpa PDI-Perjuangan. Statement tersebut dianggap merendahkan presiden di hadapan publik. Hal ini memantik taktik yang tak terduga. Pergerakan Kaesang yang tiba-tiba maju menjadi ketua partai PSI,perombakan syarat majunya wakil presiden agar anak sulungnya bisa maju dalem kontes lima tahunan tersebut dengan pengobrak-abrikan MK,dan Jokowi sendiri yang terlihat menghindari beberapa pertemuan dengan tokoh-tokoh PDI-P di beberapa kesempatan semakin menguatkan publik bahwa hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja. Boneka yang dulu digerakkan dengan kekuasaan di belakangnya tiba-tiba berbalik arah menyerang sang empunya.
Bak dijatuhkan talak 3 oleh PDI,Jokowi makin secara terang-terangan menantang mereka dengan sikap mendukung partai lainnya untuk menang dalam pemilu yakni Prabowo-Gibran.Hal ini tentu sangat disayangkan banyak pihak,ia selaku kepala negara yang seharusnya bisa netral dalam bersikap dan menjaga ketertiban tahun-tahun politik justru memperkeruh suasana dengan adanya hal tersebut.Masa jabatannya yang tinggal sedikit lagi justru diselesaikan dengan tangan kotor. Membalas sakit hatinya dengan memperkosa demokrasi. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran bagi pemimpin selanjutnya untuk mengembalikan suara rakyat sebagai kekuasaan tertinggi negeri ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.