Perang Rusia-Ukraina Ikut Tingkatkan Emisi Gas Rumah Kaca Secara Signifikan
Info Terkini | 2024-01-20 10:46:45SEBUAH penelitian baru yang dirilis pada hari Jumat [19/1/2023] menunjukkan bahwa selama periode satu setengah tahun, perang Rusia di Ukraina telah melampaui emisi gas rumah kaca tahunan negara-negara Eropa seperti Austria, Portugal, dan Hungaria.
Para peneliti mengatakan bahwa kajian mereka berfokus pada proses emisi akibat aktivitas selama perang yang mungkin tidak tercakup dalam pelaporan resmi nasional.
"Jumlah emisi karbon dioksida, metana, dan nitrat oksida yang 'tidak terhitung' selama 18 bulan perang di Ukraina, berdasarkan estimasi kami, adalah 77 MtCO2-eq (ketidakpastian relatif diperkirakan sebesar 22%, interval keterpercayaan 95%)," tulis para peneliti. "Emisi ini lebih besar dari total emisi gas rumah kaca tahunan Austria, Portugal atau Hungaria."
Para peneliti mengatakan bahwa penelitian ini berfokus pada "emisi tambahan terbaru yang disebabkan oleh peluncuran rudal dan tembakan proyektil serta ledakan; penggunaan produk minyak bumi oleh kendaraan militer; kebakaran di depot minyak; kebakaran di gedung-gedung dan infrastruktur industri; kebakaran di hutan dan lahan pertanian; dan penghancuran konstruksi kayu."
"Di satu sisi, di banyak sektor aktivitas manusia di Ukraina, emisi secara substansial menurun pada tahun 2022 (dari produksi listrik dan panas publik, metalurgi, transportasi, sektor komersial dan residensial, dan lainnya)," kata penelitian tersebut. "
Pada saat yang sama, emisi yang terkait dengan pengungsi dan pengungsi internal telah meningkat, dan emisi tambahan yang lebih besar lagi diperkirakan akan terjadi di masa depan karena rekonstruksi Ukraina.
Penelitian tersebut mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina merupakan sumber emisi gas rumah kaca yang signifikan dan pada tahun 2020 lalu. Keduanya merupakan negara penghasil emisi terbesar ke-4 dan ke-33.
Mereka menyimpulkan dengan mengatakan bahwa peningkatan emisi seharusnya tidak dianggap sebagai tanggung jawab Ukraina dan seharusnya dikaitkan dengan Rusia juga.
Namun, terlepas dari tanggung jawabnya, tulis para peneliti, emisi yang tidak terlacak terkait perang ini saat ini memasuki atmosfer, dan komunitas internasional, ilmuwan, dan pembuat kebijakan harus menyadari masalah ini berikut dampaknya.
Hasil lengkap penelitian terkait emisi gas rumah kaca akibat perang Rusia-Ukraina diterbitkan dalam jurnal Science of the Total Environment.
Penelitiannya sendiri dipimpin oleh Rostyslav Bun dari Universitas Nasional Politeknik Luviv Ukraina dan Universitas WBS di Polandia, serta Dr. Tomohiro Oda dari Universities Space Research Association.***
Sumber: United Press International
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.