Mengapa Hidup Orang Terlihat Lebih Enak??
Agama | 2022-01-09 17:04:25Dalam menghadapi sebuah peristiwa, kitasering menganggap bahwa permasalahan orang itu hanya terlihat enteng padahal sebenarnya ada banyak yang tidak harus dikatakan. Seperti pada contohnya pada kisah Imam Hasan Al-Basri yang selalu menjadi konsultan dalam penyelesaian masalah karena beliau paham agama kemudian dihadapkan dengan empat masalah yakni:
ü Musim paceklik
ü Kemiskinan
ü Keturunan
ü Kekeringan
Kemudian Hasan Al-Basri mengatakan bahwa jawaban itu adalah dengan beristighfar, namun kemudian anak didiknya meragukannya. Kemudian dia memahami bahwa itu bukan jawaban dari Hasan Al-Basri melainkan itu jawaban dari Allah.
Terkadang kita sering strees dengan masalah kita, padahal seharusnya, dia memikirkan dan harus mengetahui bahwa setiap masalah yang didapat oleh dia adalah sebuah ujian yang didapat dari Allah, karena Allah adalah Dzat yang sebaik-baikNya Maha Penolong dengan perbanyak beristighfar dan mendekatkan diri kepada Allah juga memperbaiki relasi terhadap Allah.
Diceritakan sebuah Kisah Imam Ahmad Bin Hambal dan Penjual Roti.
Ketika Imam Ahmad Bin Hambal merasa gelisah kemudian dia ingin pergi dari Baghdad ke Basra sebagai orang biasa, hingga pada suatu hari beliau berjalan berhari-hari sebagai seorang musafir. Kemuadian ia hendak beristirahat lalu ia didorong oleh marbot ketika sehabis sholat Isya’ hingga kemudian ia berhenti didepan kediaman penjual roti, kemudian si penjual roti menawarkan tempat tidur namun tempat tinggalnya kecil.
Ketika Imam Ahmad Bin Hambal beristirahat, ia melihat sang penjual roti yang selalu beristighfar selama kurang lebih 30 tahun sembari membuat roti, melihat situasi itu, Iam Ahmad tergelitik hatinya ingin tahu kemudian bertanya “wahai pembuat roti, emang kalo kamu beristigfar, kamu dapet apa?, tukang roti pun menjawab : hajatku dikabulkan dan keinnginanku ada satu lagi yang belum diijabah oleh Allah SWT, yakni bertemu dengan Imam Ahmad, padahal Imam Ahmad ada didepannya, namun ia tak sadar, hingga pada akhirnya dia sangat bersyukur dan terjawab kegelisahan Imam Ahmad Bin Hambal yang ingin bepergian jauh.
Itulah ilustrasi bahwa kunci dalam ketenangan hidup sudah diberikan oleh Allah SWT karena mereka gak yakin dengan kunci dan sang pemberi kunci itu yakni Allah SWT sendiri. Jadi yang harus kita lakukan setelah ini adalah harus mengenal Allah karena yakin bahwa Allah merupakan Dzat yang Maha Mengusai dan mari mendekatkan diri kepada Allah.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang memiliki kunci untuk mengatasi permasalahan, tentu berbeda dengan orang lain yang tau dan memiliki kuncinya tapi tidak digunakan kuncinya sehingga orang yang sudah paham kuncinya dari Allah, maka akan lebih mudah bersyukur dan menemukan jawabannya.
Sehingga timbul pertanyaan lagi, yakni:
Ø Kalo ada masalah, siapa yang kita cari?
Ø Ketika pengen sesuatu, siapa yang kita tuju?
Ø Ketika kita sedih, siapa yang menghilangkannya?
Ø Kalo masalah selesai, siapa yang diberi sanjungan?
Tau nggak sih bahkan sebelum kita istilahnya sering lalai dan abai, Allah itu gak pernah ninggalin kita loh, Allah selalu nunggu kita di setiap situasi. Bahkan ketika Allah memberikan ujian, Allah itu udah ngasih solusi dari permasalahannya. Jadi kita tetep yakin aja dan berprasangkan baik sama Allah jangan lupa ya ^-^ dan ada lagi bahkan sekalipun ketika kita melakukan keburukan dan saat jauh dari Allah, maka kita akan dititipi juga hidayah yang diselipkan di sela-sela kehidupan dan pemikirannya. Oleh karena itu jangan berputus asa dari Rahmat Allah yaa..
Terkadang kita juga mencari hiburan semata untuk tontonan, padahal hasilnya kta malah jauh-jauh mainnya sampe lupa kalo kita ini hamba-Nya Allah.. yuk mari rapatkan barisan dan kuatkan genggaman.
Nah, setelah kitasudah mengetahui bagaimana caranya kenal dengan Allah, yuk coba mengenal Allah melalui sifat-sifat Nya. Disini kita akan membahas 5 dari 99 sifat Allah.
1. Wujud, yang berati ada. Dimana Allah itu ada. Dimana Allah yang menciptakan segala macama kehidupan. Sudah pasti ada alam semesta maka ada Dzat yang meniptakan.
2. Qidam, yang artinya terdahul, dimana Allah itu merupakan Dzat yang terdahulu. Dimana tentu saja ini ada kaitannya dengan konsep Khaliq dan hamba.
3. Baqa’ yang artinya kekal, dimana Allah itu sifatnya kekal, tidak ada awal dan tidak ada akhir dimana bersifat abadi dan selama-lamnhya.
4. Mukhalafau Lilhawadisi, yang artinya berbeda dengan makhluk ciptaaNya.
5. Qiyamuhu Binafsihi, yang artinya Allah itu tidak memerlukan bantuan orang lain dan berdiri sendiri.
Jadi, Sekarang kita sudah tau kan harus bagaimana?
#resume
#X-SCOOL bath 4
#X-Kwavers
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.