Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image SIHAP

Pentingnya Pemahaman Logika dalam Pengambilan Keputusan

Edukasi | 2024-01-12 21:15:57

Dalam kehidupan sehari-hari, pengambilan keputusan adalah suatu aktivitas yang tak terhindarkan. Pemahaman yang baik tentang logika adalah salah satu kunci utama untuk membuat keputusan yang rasional dan efektif. Kehidupan disebut hidup jikalau hidupnya terus berjalan dan untuk menjalankannya harus ada suatu konflik agar fikiran terus berimajinasi untuk menggerakkan sebuah hati lalu mendorong jiwa dan raga untuk beraktivitas.

Olehnya itu kehidupan dan masalah adalah suatu hal yang terikat yang saling berkesinambungan, tapi yang menjadi pertanyaan untuk bisa di refleksikan oleh setiap individu adalah sudah efektifkah kebijakan kita untuk mengabsolutkannya ke sebuah langkah kehidupan?

“Tidak ada kebijakan yang bijaksana tanpa logika, tidak ada logika tanpa pemahaman, dan tidak ada pemahaman tanpa refleksi.” -John S.Mill-

Jikalau kita mengacu pada perkataan seorang filsuf yang di atas yang dimana ia terkenal pada abad ke-19 maka dapat kita tarik arti bahwa betapa pentingnya peranan logika dalam mengambil kebijakan. Tapi ada hal yang tidak luput kita lupa pada penekanannya bahwa yang di maksud dengan pilihan yang logis bukan berarti apa yang muncul dalam fikiran adalah langkah yang langsung harus ditempuh, melainkan disebuah ide harus ada gambaran pemahaman yang jelas untuk merefleksikan sebuah sistem yang terstruktur.

Maka dari itu disini saya akan membagikan beberapa landasan yang dapat kita tempuh dalam pemikiran logis.

1.Pemahaman yang Mendalam (In-Depth Understanding):

Sistem yang terstruktur memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap isu atau masalah yang ingin diatasi. Sebelum merancang kebijakan atau solusi, penting untuk memiliki pemahaman yang komprehensif terkait dengan konteks dan tantangan yang dihadapi.

2.Logika sebagai Fondasi (Logic as the Foundation):

Logika harus menjadi fondasi utama dari sistem yang terstruktur. Setiap komponen atau kebijakan dalam sistem harus didasarkan pada prinsip-prinsip logis yang kuat. Ini termasuk penggunaan penalaran deduktif dan induktif, evaluasi argumen, dan pembentukan kebijakan yang konsisten.

3.Penerapan Kebijakan Bijaksana (Implementation of Wise Policies):

Sistem yang terstruktur menekankan pentingnya merancang kebijakan yang bijaksana dan efektif. Sebuah kebijakan yang bijaksana harus didasarkan pada analisis yang cermat, evaluasi risiko, dan pemikiran jangka panjang. Logika digunakan untuk memastikan bahwa setiap langkah atau kebijakan yang diambil memiliki dasar yang solid.

4.Proses Refleksi Berkelanjutan (Continuous Reflective Process):

Sistem yang terstruktur juga memerlukan proses refleksi berkelanjutan. Ini melibatkan evaluasi terus-menerus terhadap efektivitas kebijakan, penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, dan pembelajaran dari pengalaman masa lalu. Proses ini memastikan bahwa sistem tetap relevan dan responsif terhadap perubahan.

5.Pengukuran dan Evaluasi yang Teliti (Precise Measurement and Evaluation):

Dalam konteks pepatah ini, sistem yang terstruktur juga harus mencakup pengukuran yang teliti. Logika digunakan untuk merancang metode pengukuran yang akurat dan evaluasi yang obyektif terhadap pencapaian tujuan sistem. Ini membantu dalam menilai apakah kebijakan dan langkah-langkah yang diambil sesuai dengan pemahaman dan logika yang mendasarinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image