Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image paula arta

Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Ethiopia

Pendidikan dan Literasi | Thursday, 11 Jan 2024, 17:08 WIB
Ilustrasi perempuan Ethiopia| Foto by: Pixabay.com

Hak perempuan di Ethiopia sudah mengalami peningkatan yang lebih baik. Angka partisipasi perempuan di sekolah dasar dan di dunia politik melonjak. Akan tetapi, masih banyak yang perlu dibenahi untuk memperjuangkan kesetaraan gender di Ethiopia. Dalam dunia pendidikan misalnya, perempuan yang bersekolah hingga ke perguruan tinggi masih sedikit karena faktor ekonomi, jarak yang jauh, dan masalah keamanan.

Akses perempuan terhadap sumber daya, seperti tanah, kredit, pelatihan keterampilan, masih buruk. Sementara mereka masih memikul beban 'shift ganda' seperti memasak, bersih-bersih, merawat orang muda dan orang tua di rumah, yang berdampak buruk pada perempuan.

Belum lagi masalah kesehatan yang dihadapi oleh perempuan di Ethiopia, khususnya bagian reproduksi. Banyak perempuan yang dituntut untuk melakukan pernikahan dini yang dapat mengalami penyakit menular seperti, HIV, Hepatitis B, HPV, dan lainnya. Organ reproduksi anak-anak yang belum matang atau imaturitas yang menyebabkan infeksi penyakit tersebut.

Pemerintah di Ethiopia secara aktif baik melalui undang-undang maupun kebijakan, berupaya meningkatkan status perempuan. Pada awalnya didorong oleh gerakan nasionalis yang berikutnya ditopang oleh gerakan perempuan global dengan komitmen para elit politik di Ethiopia. Kerjasama juga dilakukan dengan United Nations dan Amerika untuk mencapai kesetaraan gender.

Perempuan merupakan aspek penting di dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, seringkali perempuanlah yang tidak mendapatkan keadilan dan kurang apresiasi. Dengan adanya kesadaran pemerintah Ethiopia dengan undang-undang, kebijakan, dan kerjasama yang telah ada, diharapkan dapat berkomitmen untuk mencapai tujuan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image