Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dimas Hayon

Burundi dan Kemiskinan yang Mengakar

Lainnnya | Sunday, 07 Jan 2024, 14:38 WIB

Negara-negara di Afrika seperti tidak dapat dilepaskan dari belenggu kemiskinan. Apalagi mereka punya keterbatasan terhadap akses sumber daya alam, kesehatan dan pendidikan yang memengaruhi mereka dalam pemenuhan kebutuhan setiap hari.

Program dari World Food Programme yang memberi makanan bergizi bagi anak-anak di sekolah Burundi. Foto by: WFP

Burundi adalah salah satu negara di wilayah Afrika yang masuk dalam kategori termiskin di Afrika dan bahkan dunia. Beberapa laporan datang dari World Bank terkait Burundi yang memiliki pendapatan nasional bruto 270 dollar AS (Rp 4 juta) per tahun, terendah di dunia. Laporan lainnya dari World Food Programme (WFP) bahwa tingkat kerawanan pangan di Burundi sangat mengkhawatirkan. Banyak anak yang mengalami stunting atau gizi buruk. Diperkirakan sekitar 70 persen penduduk dari 13 juta jiwa di Burundi hidup di bawah garis kemiskinan.

Situasi yang sulit ini tidak terjadi tanpa sebab. Burundi masih sering mengalami persoalan-persoalan internal di dalam negaranya sendiri seperti ketidakstabilan politik, resesi ekonomi, korupsi, konflik etnis yang berkepanjangan antara etnis Hutu dan Tutsi, populasi yang terus membengkak dan sebagainya. Belum lagi Burundi adalah wilayah yang tidak memiliki laut. Seluruh wilayahnya adalah daratan dan sumber daya yang tersedia kian menipis. Pertikaian dan persoalan ini secara langsung memengaruhi situasi negara dalam urusan tata kelola politik, ekonomi, social, dan keamanan. Maka tidak heran jika Burundi di tahun 2023 menjadi salah satu negara dengan tingkat kemiskinan terburuk di dunia.

Inilah fakta yang terjadi dan untuk memerangi kemiskinan di Burundi sepertinya merupakan suatu perjuangan yang cukup berat mengingat persoalan ini sudah mengakar dan masih terus terjadi di sana. Untuk itu, baik di dalam negeri maupun dunia internasional perlu turut terlibat secara langsung mengentaskan kemiskinan di Burundi.

Beberapa tindakan ditujukan langsung ke Burundi yakni melalui World Food Programme yang mengusung program memerangi malnutrisi dengan memberi pencegahan stunting untuk anak di bawah 5 tahun, memberi pengobatan akut dengan menggunakan makanan bergizi khusus untuk anak-anak serta ibu hamil. Program selanjutnya adalah WFP bekerja sama dengan pemerintah Burundi membantu membangun sitem pangan yang lebih baik untuk ketahanan pangan guna meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi. Mereka juga menyajikan makanan sehat di sekolah dasar untuk menjamin pertumbuhan fisik dan intelektual anak-anak. Tindakan proaktif ini tentu tidak langsung menyelamatkan anak-anak dan semua yang terdampak kemiskinan tetapi lebih dari itu adalah kepedulian organisasi terhadap isu kemanusiaan.

Tidak hanya itu, beberapa organisasi lain juga turut memberi perhatian bagi Burundi seperti Care Internasional yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa dari mereka yang terkenan dampak kerusuhan, memberantas kemiskinan, mendukung perempuan untuk mencapai pemberdayaan dan memerangi malnutrisi. Selain itu, ada International Organization for Migration yang bekerja untuk mengentas kemiskinan serta pertumbuhan dan kesejahteraan individu. Kepekaan social dari masyarakat internasional sangat tinggi meskipun dampaknya tidak serta-merta membuat Burundi keluar dari kemiskinan. Sebenarnya ini sudah menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat internasional untuk peduli terhadap isu kemanusiaan.

Apalagi SDGs untuk pembangunan berkelanjutan di dunia, dengan target pertama ialah mengentaskan kemiskinan (No Poverty). Sebenarnya menjadikan isu sebagai target utama bukan tanpa sebab. Ini karena keprihatinan dunia terhadap manusia yang terperangkap dalam kemiskinan. Bahwasannya, mereka tidak mampu keluar dari lubang kemiskinan, dan jika tidak ditolong maka generasi akan mati. Anak-anak yang tumbuh akan mengalami persoalan kesehatan hari demi hari. Karena itu, mereka harus mendapatkan hak-haknya sebagai manusia seperti tempat yang layak, pendapatan yang cukup, kehidupan yang baik, dan sebagainya. Ini yang diusahakan masyarakat dunia. Mereka mengutamakan kemanusiaan di atas segala kepentingan yang bersifat ekonomis maupun politis demi terciptanya Burundi yang bebas dari kemiskinan.

Perlu kita lihat bagaimana SDGs diimplementasikan di Burundi. Kita pasti menantikan Burundi yang kuat secara ekonomi dan Politik. Kita pasti senang melihat anak-anak tumbuh dengan sehat. Dan kita pasti bangga kalau tangan-tangan Organisasi Internasional terus berupaya membantu mengakhiri kemiskinan di Burundi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image