Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dorkas Wau

Ketertarikan China terhadap Minyak Nigeria

Politik | Saturday, 06 Jan 2024, 21:16 WIB

China merupakan negara adidaya yang berkembang sangat pesat dari segi ekonomi, teknologi, inovasi dan hubungan internasional. Untuk menjadi negara yang besar, China membutuhkan sumber daya yang mampu mendukung pertumbuhan atau pembangunannya. Hal ini membuat China membangun relasi kepada negara-negara lain untuk bekerjasama dalam kebutuhan operasional. Nigeria sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya yang baik, menarik perhatian negara-negara lain. Nigeria dilirik oleh China karena memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti minyak, gas alam, batu bara, dan sumber daya lainnya.

Nigeria adalah negara yang menjadi produsen terbesar di Afrika dan terbesar ke 4 di OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). Menurut data tahun 2023 dari Energy Information Administration, Nigeria menghasilkan cadangan minyak sebesar 1.095.000 barrel/hari dihitung dari keseluruhan kilang terbesar di Nigeria dan terbukti memiliki sekitar 206,5 triliun kaki kubik (Tcf) cadangan gas alam pada awal tahun 2023. Data dari Vortexa, Nigeria hampir tidak pernah melakukan impor minyak mentah dan gas alam namun mengekspor rata-rata sekitar 900 Bcf gas alam pada tahun 2012–2021. Kekayaan alam Nigeria tidak seperti yang diharapkan. Nigeria sering disebut sebagai “Negara kaya Minyak yang miskin” disebut dengan julukan ini karena ekonomi dan sistem politik Nigeria yang goyah dan tidak stabil. Akibat dari ketidakstabilan itu, China mengambil peluang untuk membuat sebuah kerjasama dan kebijakan luar negeri untuk mempermudah ekspor khususnya minyak dari Nigeria.

Berikut data yang menunjukan konsumsi minyak oleh China periode 2011-2022. Ini menunjukan bahwa China adalah negara yang sangat membutuhkan suplai minyak yang tinggi untuk mengoperasikan teknologi dan perindustriannya. Melihat kesempatan ada pada Nigeria dengan sistem ekonomi dan politik yang tidak stabil dan tidak efisien, China menawarkan sejumlah kesempatan dalam bentuk kerjasama untuk Nigeria membangun perekonomian. Hal ini juga dipicu karena adanya kebutuhan China sebagai negara produksi yang memiliki industrialisasi yang cepat sehingga membutuhkan pasokan energi yang lebih besar. Namun, pada akhirnya mengapa Nigeria menjadi negara yang sangat miskin tetapi memiliki cadangan minyak yang sangat besar?

Niger Delta Avenger (NDA) merupakan kelompok militan yang menguasai wilayah cadangan minyak terbesar di Nigeria dan melakukan tindak sabotase pipa minyak serta instalasi diperusahaan-perusahaan asing yang berada di Nigeria. NDA mengatasnamakan rakyat dari tindakan mereka yang malah merugikan Nigeria sebagai wilayah sumber minyak terbesar.

Sistem politik yang tidak stabil juga membuat ekonomi Nigeria berantakan. Tak hanya faktor eksternal, terjadinya tindakan korupsi dan kleptokrasi juga menjadi faktor pemicu kemiskinan dan tidak berkembangnya negara bagian Afrika Barat ini. Meskipun demikian, China tetap menjalankan kerjasama dan investasinya di Nigeria. China membangun kilang minyaknya didaerah Lagos yang jauh dari wilayah kelompok NDA berada agar tidak menjadi ancaman bagi China untuk menjalankan proyek kerjasamanya bersama Nigeria.

Dalam konteks hubungan antara Nigeria dan China, ancaman dari Niger Delta Avengers dapat memiliki dampak serius terhadap ekspor minyak Nigeria, termasuk ekspor minyak ke China. Gangguan atau serangan terhadap infrastruktur minyak di Niger Delta dapat mengganggu produksi dan pasokan minyak Nigeria ke pasar internasional, termasuk pasar China. Dalam situasi ini, kerjasama Nigeria dan China dalam sektor minyak dapat menghadapi tantangan signifikan. Gangguan dalam pasokan minyak dapat merugikan kedua belah pihak, mengganggu aliran perdagangan dan investasi yang telah dibangun antara kedua negara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image