Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lycael Telussa

Nigeria: Minyak Melimpah, Kemiskinan Menyiksa

Eduaksi | Saturday, 06 Jan 2024, 02:00 WIB

Pemerintah Nigeria mengalami berbagai tantangan dalam pengelolaan minyak ini. Seiring berjalannya waktu, pemerintah memutuskan untuk bekerja sama penuh dengan perusahaan swasta, Shell. Ketidakmampuan pemerintah negara untuk mengelola sumber daya ini menjadi alasan pemerintah Nigeria untuk merevisi kebijakan agar investor swasta dan asing bisa ikut berpartisipasi dalam mengelola minyak dengan tujuan untuk pembangunan ekonomi yang lebih terjamin sebagai hasil dari pendistribusian minyak.

Pemerintah mempercayai perusahaan Shell karena perusahaan ini menjadi perusahaan pertama yang melakukan penambangan minyak dan mampu mengekspor 1,6 juta barel setiap hari. Namun ternyata pemerintah Nigeria terlalu bergantung pada pendapatan dari kerjasama dengan perusahaan swasta tersebut sehingga pemerintah Nigeria tidak dapat memberhentikan kerjasama tersebut.

Akibat ketergantungan tersebut, pemerintah Nigeria jadi mudah diintervensi oleh pihak swasta atau perusahaan swasta dalam mengambil keputusan dalam hal ekonomi dan menyebabkan adanya korupsi dalam pemerintahan. Korupsi ini menjadi penghambat pembangunan di Nigeria. Nigeria memiliki pemerintahan yang buruk karena terjadi korupsi yang besar, kurangnya transparansi dari pemerintah ke masyarakat dan kurangnya kualitas penyediaan pelayanan publik yang memadai.

Salah satu bukti korupsi antara Shell dengan pemerintah Nigeria adalah pada tahun 2011 Shell melakukan penyuapan 1,1 milliar dollar ke pemerintah Nigeria untuk mengembangkan blok minyak di lepas pantai. Jumlah ini setara dengan dua pertiga dari anggaran kesehatan di Nigeria, akan tetapi dana tersebut tidak dirasakan oleh rakyat.

Dana tersebut berakhir di rekening bank perusahaan Malabu Minyak dan Gas bumi yang merupakan perusahaan milik mantan menteri minyak Nigeria. Akibat dari ini adalah terjadinya pencemaran air laut yang menjadi pengaruh besar untuk sumber daya alam laut yang menjadi mata pencaharian nelayan Nigeria.

Ilustrasi Gambar Bendera Nigeria, Foto : Pixabay.com

Akibat dari berbagai korupsi yang dilakukan oleh perusahaan swasta dan pemerintah Nigeria ini, 63% penduduk Nigeria hidup dalam kemiskinan, dengan penghasilan $2.15 dollar perhari. Lebih dari separuh penduduk Nigeria miskin secara multidimensi dan memasak dengan menggunakan kotoran, kayu, dan arang, dibandingkan menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan. Tingkat kemiskinan yang tinggi juga terjadi di seluruh negeri dalam hal sanitasi, waktu untuk mengakses layanan kesehatan, kerawanan pangan, dan perumahan.

Ilustrasi Kepadatan Penduduk di Nigeria, Foto : Pixabay.com

Nigeria sebagai negara eksportir minyak besar di Afrika, yang membantu untuk membangun kekayaan yang berhubungan dengan penjualan minyak mentah yang menyumbang lebih dari setengah pendapatan pemerintah. Namun kegagalan dalam mendiversifikasi perekonomian dan infrastruktur transportasi dan energi yang diperlukan telah menghambat pertumbuhan dan penyebaran kekayaan di luar kalangan elit.

Sekitar hampir delapan juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan di seluruh Borno dan dua negara bagian tetangganya yang terdampak oleh pemberontakan. Sekitar 52 persen penduduk di daerah pedesaan hidup dalam kemiskinan, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 18 persen penduduk miskin di daerah perkotaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image